Minyakini juga bisa menambah daya tahan tubuh kita, walaupun kita banyak aktifitas yang padat. Kita tidak merasa cepat lelah apabila mengonsumsi minyak ikan ini. Dan juga minyak hati ikan hiu ini mengandung vitamin C yang dapat meningkatkan sistem kekebalan dalam tubuh kita dan juga mencegah agar kita tidak mudah lemas dan lesu. Pengolahansisik ikan dilakukan supaya dapat dipakai sebagai bahan baku pembuatan produk kerajinan, berikut cara pengolahannya:1. Rendam sisik-sisik ikan selama 2 jam dengan air detergen dan bilas dengan air bersih sebanyak 3 kali hingga benar-benar bersih dari detergen2. Kemudian, rendam kembali sisik-sisik ikan dengan campuran air dengan air Minyakikan termasuk senyawa lipida yang bersifat tidak larut dalam air (Winarno, 1995 dalam Purbosari, 1999). Minyak ikan ini dibagi dalam dua golongan, yaitu minyak hati ikan (fish liver oil) yang terutama dimanfaatkan sebagai sumber vitamin A dan D, dan golongan lainnya adalah minyak tubuh ikan (body oil) seperti halnya minyak ikan lemuru (Moeljanto, 1982 dalam Purbosari, 1999). Perolehankadar squalen dalam produk minyak hati ikan hiu di pasaran dibandingkan dengan standar produk squalen di pasaran sebelum pelatihan Nomor setempel Hasil Uji perbandingan kadar dengan standar produk squlen dipasaran 1 240: 1 2 196: 1 3 230: 1 Tabel II Perolehan kadar squalen dalam produk minyak hati ikan hiu setelah KandunganPUFA pada minyak ikan sardin kasar sebesar 35,47% dengan DHA (17,07%) sebagai asam lemak dominan, sementara kandungan asam lemak EPA sebesar 13,82%. menjadi industri pengolahan ikan yaitu pengalengan dan penepungan ikan. Hasil Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebanyak 2 gram NaOH produk jasa profesi dan profesionalisme dimulai dengan melakukan. Hiperkolesterolemia masih merupakan masalah kesehatan hingga kini karena berkaitan dengan timbulnya kelainan kardiovaskular dengan berbagai komplikasi. Kadar kolesterol tinggi yang dibawa oleh darah akan menumpuk pada pembuluh darah arteri yang mengakibatkan aterosklerosis. Bekuan darah dan penyumbatan pembuluh darah dapat berakibat stroke atau serangan jantung. Minyak hati ikan hiu botol mengandung 90 % squalen, Vitamin A, dan Omega 3, 6 dan 9. Squalene mampu untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah, dengan meningkatkan kapasitas penyaringan hati. Mekanisme ini berasal dari kemampuannya untuk mengatur HMG Co-A reduktase, yang pada gilirannya meningkatkan kemampuan hati untuk menyaring kolesterol jahat. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan 2 kelompok tikus wistar tiap kelompok terdiri dari 5 ekor yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Induksi hiperkolesterolemia dilakukan dengan pemberian makanan diet lemak tinggi selama 7 hari. Minyak hati ikan hiu botol diberikan secara sonde pada kelompok perlakuan dengan dosis 108mg/200g BB/hari selama 14 hari dan pengukuran kadar kolesterol LDL dengan metode pemeriksaan CHOD-PAP. Data dianalisis dengan uji Paired t-test. Hasil penelitian menunjukkan kadar kolesterol LDL pada kelompok perlakuan menunjukkan sebanyak 5 tikus mengalami penurunan, rerata penurunan sebesar 39,47mg/dl. Ada perbedaan yang signifikan p< pada perubahan kadar kolesterol LDL pada kelompok perlakuan. Pemberian minyak hati ikan hiu botol 108mg/200g BB/hari selama 14 hari dapat menurunkan kadar kolesterol LDL tikus hiperkolesterolemia. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat mengoptimalkan minyak hati ikan hiu botol sebagai obat untuk penurun kolesterol LDL. Kata kunci minyak hati ikan hiu botol, kolesterol LDL, tikus hiperkolesterolemia Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Copyright © 2018, Prosiding Seminar Nasional Vokasi Indonesia, Volume 1, e-ISSN 2654-6493 106 Pengaruh Pemberian Minyak Hati Ikan Hiu Botol Centrophorus atromarginatus Terhadap Kadar Kolesterol LDL Tikus Hiperkolesterolemia Siti Fatimah1 ,Muhammad Radifar2 ,Aurelia Arista3 1,2,3Program Studi D3 Analis Kesehatan, STIKES Guna Bangsa Yogyakarta, Indonesia corresponding author siti_fatimah ABSTRAK Hiperkolesterolemia masih merupakan masalah kesehatan hingga kini karena berkaitan dengan timbulnya kelainan kardiovaskular dengan berbagai komplikasi. Kadar kolesterol tinggi yang dibawa oleh darah akan menumpuk pada pembuluh darah arteri yang mengakibatkan aterosklerosis. Bekuan darah dan penyumbatan pembuluh darah dapat berakibat stroke atau serangan jantung. Minyak hati ikan hiu botol mengandung 90 % squalen, Vitamin A, dan Omega 3, 6 dan 9. Squalene mampu untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah, dengan meningkatkan kapasitas penyaringan hati. Mekanisme ini berasal dari kemampuannya untuk mengatur HMG Co-A reduktase, yang pada gilirannya meningkatkan kemampuan hati untuk menyaring kolesterol jahat. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan 2 kelompok tikus wistar tiap kelompok terdiri dari 5 ekor yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Induksi hiperkolesterolemia dilakukan dengan pemberian makanan diet lemak tinggi selama 7 hari. Minyak hati ikan hiu botol diberikan secara sonde pada kelompok perlakuan dengan dosis 108mg/200g BB/hari selama 14 hari dan pengukuran kadar kolesterol LDL dengan metode pemeriksaan CHOD-PAP. Data dianalisis dengan uji Paired t-test. Hasil penelitian menunjukkan kadar kolesterol LDL pada kelompok perlakuan menunjukkan sebanyak 5 tikus mengalami penurunan, rerata penurunan sebesar 39,47mg/dl. Ada perbedaan yang signifikan p< pada perubahan kadar kolesterol LDL pada kelompok perlakuan. Pemberian minyak hati ikan hiu botol 108mg/200g BB/hari selama 14 hari dapat menurunkan kadar kolesterol LDL tikus hiperkolesterolemia. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat mengoptimalkan minyak hati ikan hiu botol sebagai obat untuk penurun kolesterol LDL. Kata kunci minyak hati ikan hiu botol, kolesterol LDL, tikus hiperkolesterolemia 1. Pendahuluan Hiperkolesterolemia dan stres oksidatif masih merupakan masalah kesehatan hingga kini karena berkaitan dengan timbulnya kelainan kardiovaskular dengan berbagai komplikasi. Dislipidemia akan menyebabkan peningkatan dan aktivasi terhadap enzim NADH/NADPH oxidase, sehingga terjadi peningkatan produksi anion superoxide, yang merupakan salah satu radikal bebas penyebab stres oksidatif. Stres oksidatif dapat menimbulkan gangguan fungsi endotel, sehingga terjadi peningkatan molekul adesi seperti VCAM-1 yang akan mengawali proses aterosklerosis. Aterosklerosis merupakan proses radang kronis dalam dinding pembuluh darah, yang menyebabkan berbagai komplikasi dan keluhan klinis Cai, 2010. Berdasarkan United States Preventive Service Task Force USPSTF membuktikan bahwa pemeriksaan profil lipid dapat mengidentifikasikan penduduk yang berisiko mengalami penyakit jantung koroner. Hasil pemeriksaan terhadap kadar kolesterol total berdasarkan Riskesdas 2013 menunjukkan proporsi penduduk ≥ 15 tahun dengan kadar kolesterol abnormal sebesar 35,9% Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2013. Berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan mulai dari pengobatan tradisional hingga modern, namun masyarakat Indonesia mulai melirik pengobatan tradisonal dengan alasan lebih murah dan memiliki efek samping yang lebih kecil, salah satunya dengan mengkonsumsi ikan. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa dengan mengkonsumsi ikan bermanfaat bagi kesehatan dan penurunan resiko penyakit jantung koroner, diabetes, Copyright © 2018, Prosiding Seminar Nasional Vokasi Indonesia, Volume 1, e-ISSN 2654-6493 107 kesehatan anak, ibu hamil, artritis, kanker dan lain-lain Larsen dkk, 2011; Patel dkk, 2010; Rosel dkk, 2009; Szymanski dkk, 2010. Ikan hiu botol Centrophorus atromarginatus berprospek baik sebagai penghasil minyak hati, ikan ini mudah ditangkap dan terdapat dalam jumlah relatif besar di perairan Indonesia, tingkat penangkapan hingga sekarang baru 39 % dari potensi lestarinya. Ikan hiu botol yang terdapat di perairan laut Indonesia memiliki panjang tubuh 1,5 meter dengan berat 50 kilogram dan kandungan minyak di dalam hatinya mencapai 85 %. Potensi dan produksi ikan hiu di Kabupaten Cilacap cukup tinggi namun pemanfaatan belum banyak dikembangkan Kurniawan dkk, 2009. Squalene yang terdapat pada ikan mampu untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah, dengan meningkatkan kapasitas penyaringan hati. Mekanisme ini berasal dari kemampuannya untuk mengatur HMG Co-A reduktase, yang pada gilirannya meningkatkan kemampuan hati untuk menyaring kolesterol jahat. Minyak hati ikan hiu botol mengandung 90 % squalen, Vitamin A, dan Omega yang sangat berguna untuk tubuh manusia sebagai suplemen penyakit jantung, tukak lambung, menambah stamina, dan kecerdasan otak Undjung, 2005. Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan di bidang farmasi dan dapat meningkatkan kemanfaatan minyak hati ikan hiu botol sebagai obat di Indonesia, sehingga minyak hati ikan hiu botol dapat dijadikan sebagai salah satu pengobatan alternatif sebagai antihiperkolesterol baik oleh masyarakat secara umum maupun oleh para peneliti untuk dilakukan pengkajian lebih lanjut agar didapatkan informasi secara ilmiah dan sebagai acuan penelitian selanjutnya. 2. Metode Alat timbangan analitik, kandang hewan percobaan, spuit 0,5 ml, spektrofotometer UV-Vis, kuvet, centrifuge, tabung mikrohematokrit, mikropipet 10-100 µl, tip warna kuning dan biru, kapas alkohol 70%, kapas kering, rak tabung, sonde, pengaduk, beker gelas. Bahan minyak hati ikan hiu botol, etanol 70%, reagen kolesterol LDL, reagen standar kolesterol. Hewan Percobaan tikus putih Rattus Novergicus, L. Jantan Galur Wistar sebanyak 10 ekor, umur 2-3 bulan dengan berat rata-rata 150-200 gram yang diternak dan dijadikan hewan uji. Pengambilan Sampel minyak hati ikan hiu Sampel minyak ikan hiu botol dibeli di RT 02 RW 07 Tegalkamulyan Cilacap Jawa Tengah Pemberian minyak hati ikan hiu botol terhadap kadar kolesterol LDL tikus hiperkolesterolemia Masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor tikus putih Rattus Novergicus, L. Jantan Galur Wistar. Tikus ditimbang pada hari putih wistar diadaptasi selama 3 hari. Berat badan tikus ditimbang kembali pada hari ke-3 untuk menentukan kriteria hewan uji kriteria berat badan hewan uji 150-200 gram.Tikus putih wistar diberi pakan tinggi lemak selama 7 hari. Berat badan tikus ditimbang pada hari ke-10 dan hari ke-17 untuk menentukan dosis. Pengambilan darah tikus dilakukan pada hari ke-10 untuk mengetahui kadar kolesterol LDL pre test. Langkah selanjutnya tikus diberi minyak hati ikan hiu botol selama 14 dipuasakan selama 8-10 jam dan kemudian dilakukan pengambilan darah pada hari ke 24 untuk mengetahui kadar kolesterol LDL post test. Kelompok I sebagai kontrol tikus putih hiperkolestrolemia. Kelompok II yaitu tikus putih hiperkolesterolemia yang diberi minyak hati ikan hiu botol dosis108mg/200g BB/hari Pengambilan Spesimen Darah dan pemeriksaan kolesterol LDL Spesimen darah diambil pada vena tikus putih menggunakan tabung mikrokapiler melalui sinus orbitalis. Darah yang keluar ditampung. Darah didiamkan selama 15 Copyright © 2018, Prosiding Seminar Nasional Vokasi Indonesia, Volume 1, e-ISSN 2654-6493 108 menit lalu disentrifugasi dengan kecepatan 3000 rpm, maka akan didapatkan serum darah untuk diperiksa kadar kolesterol LDL dengan menggunakan metode CHOD-PAP menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 546 nm 3. Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan hewan uji tikus putih wistar jantan, berumur 2-3 bulan. Tikus digunakan karena mempunyai kemiripan dengan manusia dalam hal fisiologis, anatomi, nutrisi, patologi dan metabolisme. Penelitian ini melalui beberapa tahap yaitu melakukan adaptasi untuk menyesuaikan kondisi lingkungan sekitar, pemberian diet tinggi kolesterol dan perlakuan dengan minyak hati ikan hiu botol Centrophorus atromarginatus. Minyak ikan merupakan komponen lemak yang terkandung dalam jaringan tubuh ikan yang telah diektraksi dalam bentuk minyak Estiasih, 2009. Informasi yang didapat dari nelayan Cilacap bahwa proses pengolahan minyak hati ikan hiu botol adalah ikan hiu botol dibelah kemudian diambil hatinya lalu dijemur di bawah sinar matahari. Saat dijemur, hati ikan hiu botol akan mencair menjadi minyak kemudian disaring dan di masukkan ke dalam botol. Selama proses adaptasi semua tikus diberi pakan standar dan aquades selama 2 hari. Tikus putih ditimbang lima kali, pada awal sebelum penelitian, setelah diadaptasi, setelah diberi pakan lemak tinggi, satu minggu setelah diberi perlakuan dengan minyak ikan dan sesudah perlakuan dengan minyak ikan. Berat badan yang diperoleh untuk menentukan dosis yang akan diberikan. Sebelum diambil darahnya semua tikus dipuasakan selama 8-12 jam, hal ini dilakukan karena kandungan gizi dalam makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh tikus putih akan diserap kedalam aliran darah dan memberikan dampak langsung pada kadar lemak. Perubahan kadar kolesterol LDL tikus kedua kelompok sebelum dan sesudah pemberian minyak hati ikan hiu botol dapat dilihat pada tabel 1 Tabel 1. Perubahan kadar kolesterol LDL sebelum dan sesudah pemberian minyak hati ikan hiu botol kadar kolesterol LDL sebelum pemberian minyak hati ikan hiu botol dosis108mg/200g BB/hari kadar kolesterol LDL sesudah pemberian minyak hati ikan hiu botol dosis108mg/200g BB/hari Tabel 1 menunjukkan setelah pemberian minyak hati ikan hiu botol semua tikus kelompok kontrol K1, K2, K3, K4, dan K5 menunjukkan peningkatan kadar kolesterol LDL dan sebanyak 5 tikus kelompok perlakuan P1, P2, P3, P4, dan P5 mengalami penurunan kadar kolesterol LDL. Rerata kadar kolesterol LDL kedua kelompok sebelum dan sesudah pemberian dapat minyak hati ikan hiu botol dapat dilihat pada tabel 2 Tabel 2. Rata-rata Kadar Kolesterol LDL Sebelum dan Sesudah minyak hati ikan hiu botol selama 14 hari kadar kolesterol LDL mg/dl Copyright © 2018, Prosiding Seminar Nasional Vokasi Indonesia, Volume 1, e-ISSN 2654-6493 109 Pada kelompok perlakuan terdapat penurunan kadar kolesterol LDL yang signifikan p<0,05, sehingga dapat dikatakan minyak hati ikan hiu botol efektif menurunkan kadar kolesterol LDL pada tikus hiperkolesterolemia. Pemberian minyak hati ikan hiu botol ke tikus dengan cara disonde. Setelah dilakukan analisis mampu menurunkan kadar kolesterol LDL. Tabel 1 menunjukkan pada kelompok kontrol yang diberi pakan standar, sebanyak 5 tikus mengalami kenaikan kadar kolesterol LDL. Pada kelompok perlakuan minyak hati ikan hiu botol 5 tikus mengalami penurunan kadar kolesterol LDL. Hal ini disebabkan karena kandungan lemak pada pakan standar dan minyak hati ikan hiu botol lebih rendah daripada lemak pada sapi yang dapat menyebabkan penurunan kadar kolesterol LDL. Squalene yang terdapat pada minyak hati ikan hiu botol mampu untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah, dengan meningkatkan kapasitas penyaringan hati. Mekanisme ini berasal dari kemampuannya untuk mengatur HMG Co-A reduktase, yang pada gilirannya meningkatkan kemampuan hati untuk menyaring kolesterol jahat. Minyak hati ikan hiu botol mengandung 90 % squalen, Vitamin A, dan Omega yang sangat berguna untuk tubuh manusia sebagai suplemen penyakit jantung, tukak lambung, menambah stamina, dan kecerdasan otak [7]. Berdasarkan Tabel 2 minyak hati ikan hiu botol secara efektif dapat menurunkan kadar kolesterol LDL pada tikus hiperkolesterolemia. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat mengoptimalkan pemanfaatan minyak hati ikan hiu botol Centrophorus atromarginatus sebagai obat untuk penurun kolesterol LDL. 4. Kesimpulan Pemberian minyak hati ikan hiu botol dosis dosis108mg/200g BB/hari selama 14 hari dapat menurunkan kadar kolesterol LDL tikus hiperkolesterolemia. Ucapan Terima Kasih Peneliti mengucapkan terima kasih kepada RISTEK DIKTI atas dana yang telah diberikan untuk penelitian ini . Daftar Pustaka Cai H., Harrison 2000. Endothelial dysfunction in cardiovascular disease the role of oxidant stress. Circ Res.;840-844 Estiasih T. 2009. Minyak Ikan Teknologi dan penerapannya untuk pangan dan kesehatan. Graha ilmu. Yogyakarta 36 40 Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta Kurniawan, W., Nurfauzi, Y., dan Khalimi. 2009. Laporan Akhir Program IbM Meningkatkan Perolehan Kadar Vitamin A dan Squalene pada Home Industri Pengolahan Minyak Hati Ikan Hiu di Masyarakat Nelayan Cilacap” STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap Larsen, R, Eilersten, and Elvevoll, 2011. Health benefits of marine foods and ingredients. Biotechnology Advaces. 29 pp 508‐518. Patel, JV, Tracey I, Hughes EA and Lip GY. 2010. Omega-3 plyunsturated acids and cardiovascular disease Notable ethnic of differences or unfulfilled promise?. Journal Thromb Haemost. 82095 –2104. Rosell M, Wesley AM, Rydin K, Klareskog L, and Alfredsson L. 2009. Dietary fish and fish oil and the risk of rheumatoid arthritis. 896-901. Szymanski KM, Wheeler DC, and Mucci LA. 2010. Fish consumption and prostate cancer risk a review and meta-analysis. Am J Clin Nutr.,92 1223-1233. Undjung D. 2005. Produksi Skualen Murni Secara Sinambung Menggunakan Kromatografi Kolom. Indo. J. Chem., 5 3, 251 – 254 ResearchGate has not been able to resolve any citations for this cancer incidence varies 60-fold globally, which suggests the roles of lifestyle and dietary factors in its cause. To our knowledge, a comprehensive assessment of the association between fish consumption and prostate cancer incidence and mortality has not been reported. We conducted a meta-analysis of fish intake and prostate cancer by focusing on the incidence of prostate cancer and prostate cancer-specific mortality and included subgroup analyses based on race, fish type, method of fish preparation, and high-grade and high-stage cancer. We searched MEDLINE and EMBASE databases May 2009 for case-control and cohort studies that assessed fish intake and prostate cancer risk. Two authors independently assessed eligibility and extracted data. There was no association between fish consumption and a significant reduction in prostate cancer incidence [12 case-control studies n = 5777 cases and 9805 control subjects, odds ratio OR 95% CI and 12 cohort studies n = 445,820, relative risk RR 95% CI It was not possible to perform a meta-analysis for high-grade disease one case-control study, OR 95% CI locally advanced disease one cohort study, RR 95% CI or metastatic disease one cohort study, RR 95% CI There was an association between fish consumption and a significant 63% reduction in prostate cancer-specific mortality [4 cohort studies n = 49,661, RR 95% CI Our analyses provide no strong evidence of a protective association of fish consumption with prostate cancer incidence but showed a significant 63% reduction in prostate cancer-specific consumption of long chain omega-3 polyunsaturated acids PUFA is considered to protect against cardiovascular disease and promote longevity following a heart attack. Historically, research in this area was fuelled by compelling reports of the cardiovascular benefits of omega-3 PUFA in select populations and cultures. More recent studies, in wider populations, suggest discordant findings differences that are difficult to reconcile as the mechanism of action of omega-3 PUFA are poorly understood. As such, the use of this 'natural treatment' for cardiovascular disease is increasingly controversial, and potentially one of unfulfilled promise. To what extent does ethnicity influence the impact that omega-3 PUFA have on cardiovascular disease and its associated complications? We were interested to review the benefits of omega-3 PUFA in the management of cardiovascular risk amongst diverse ethnic groups. Using a systematic review of literature relating to omega-3 PUFA and cardiovascular disease, we found ethnicity to be a factor that accounts for inconsistency between studies. Some of the effects of omega-3 PUFA are limited to cultures with a very high omega-3 intake, and in turn, ethnicity moderates the efficiency with which PUFA are derived from the diet. Moreover, omega-3 PUFA are an important health care intervention in the current climate of globalization, where supplementation is likely to give protection to cultural groups undergoing dietary transition. Future epidemiological research into the efficacy of omega-3 PUFA in cardiovascular disease should consider the influence of of fish oil and oily fish has been reported to improve clinical symptoms in people who have rheumatoid arthritis. Whether the intake of oily fish and fish oil might also protect against the development of rheumatoid arthritis is not known. We investigated the association between intake of oily fish and fish oil supplements and the risk of rheumatoid arthritis in a population-based case-control study. The study comprised 1889 incident cases of rheumatoid arthritis and 2145 randomly selected controls recruited from a geographically defined area of Sweden during 1996-2005. Data on the consumption of oily fish and fish oil supplements 5 years preceding enrollment had been obtained through a questionnaire. We calculated odds ratios ORs for the development of rheumatoid arthritis, using logistic regression to adjust for age, residential area, body mass index, smoking, and alcohol consumption. Compared with subjects who never or seldom consumed oily fish, the OR for developing rheumatoid arthritis was 95% confidence interval = for subjects who consumed oily fish 1-7 times a week. The results did not change notably when stratifying the cases for rheumatoid factor or for antibodies to citrullinated peptide antigens. Similar results were seen for subjects consuming oily fish 1-3 times a month. Cases and controls did not differ in their consumption of fish oil supplements. Intake of oily fish was associated with a modestly decreased risk of developing rheumatoid evidence suggests that oxidant stress alters many functions of the endothelium, including modulation of vasomotor tone. Inactivation of nitric oxide NO. by superoxide and other reactive oxygen species ROS seems to occur in conditions such as hypertension, hypercholesterolemia, diabetes, and cigarette smoking. Loss of NO. associated with these traditional risk factors may in part explain why they predispose to atherosclerosis. Among many enzymatic systems that are capable of producing ROS, xanthine oxidase, NADH/NADPH oxidase, and uncoupled endothelial nitric oxide synthase have been extensively studied in vascular cells. As the role of these various enzyme sources of ROS become clear, it will perhaps be possible to use more specific therapies to prevent their production and ultimately correct endothelial Ikan Teknologi dan penerapannya untuk pangan dan kesehatan. Graha ilmuT EstiasihEstiasih T. 2009. Minyak Ikan Teknologi dan penerapannya untuk pangan dan kesehatan. Graha ilmu. Yogyakarta 36 40Laporan Akhir Program IbM Meningkatkan Perolehan Kadar Vitamin A dan Squalene pada Home Industri PengolahanW NurfauziY Dan KhalimiKementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta Kurniawan, W., Nurfauzi, Y., dan Khalimi. 2009. Laporan Akhir Program IbM Meningkatkan Perolehan Kadar Vitamin A dan Squalene pada Home Industri Pengolahan Minyak Hati Ikan Hiu di Masyarakat Nelayan Cilacap" STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap Larsen, R, Eilersten, and Elvevoll, 2011. Health benefits of marine foods and ingredients. Biotechnology Advaces. 29 pp Skualen Murni Secara Sinambung Menggunakan Kromatografi KolomD UndjungUndjung D. 2005. Produksi Skualen Murni Secara Sinambung Menggunakan Kromatografi Kolom. Indo. J. Chem., 5 3, 251 -254 Dipublish tanggal Mei 1, 2019 Update terakhir Okt 26, 2020 Waktu baca 29 menit Minyak ikan dapat diperoleh dari mengonsumsi ikan atau dengan mengonsumsi suplemen. Ikan sangat kaya akan minyak bermanfaat yang dikenal sebagai asam lemak omega-3 seperti ikan tenggiri, haring, tuna, salmon, minyak ikan kod, lemak paus, dan lemak anjing laut. Dua jenis asam lemak omega-3 yang paling penting yang terkandung dalam minyak ikan adalah asam eikosapentaenoat EPA dan asam dokosaheksaenoat DHA. Pastikan untuk melihat daftar EPA dan DHA secara terpisah, serta minyak ikan kod, dan minyak hati hiu. Beberapa Jenis Minyak Ikan telah Disetujui oleh FDA untuk Menurunkan Kadar Trigliserida Suplemen minyak ikan telah dicoba untuk beberapa kondisi lainnya. Minyak ikan paling sering digunakan untuk kondisi yang berhubungan dengan sistem jantung dan pembuluh darah. Beberapa orang menggunakan minyak ikan untuk menurunkan tekanan darah, trigliserida dan kadar kolesterol. Minyak ikan juga digunakan untuk mencegah penyakit jantung atau stroke, serta mencegah arteri yang tersumbat, nyeri dada, denyut jantung yang tidak beraturan, operasi bypass, gagal jantung, denyut jantung yang cepat, mencegah pembekuan darah, dan tekanan darah tinggi setelah transplantasi jantung. Minyak ikan juga digunakan untuk beberapa masalah yang berhubungan dengan ginjal seperti penyakit ginjal, gagal ginjal, dan komplikasi penyakit ginjal yang berhubungan dengan diabetes, sirosis, penyakit Berger IgA neuropati, transplantasi jantung, atau penggunaan obat siklosporin. Ikan telah memiliki reputasi sebagai “makanan bagi otak” karena beberapa orang mengonsumsi ikan untuk membantu depresi, gangguan bipolar, psikosis, kelainan hiperaktivitas karena kurang perhatian ADHD, penyakit Alzheimer, gangguan koordinasi perkembangan, sakit kepala migrain, epilepsi, skizofrenia, gangguan stress pasca trauma, dan gangguan mental. Beberapa orang mengonsumsi minyak ikan untuk mengatasi mata kering, katarak, glaukoma, dan degenerasi makula yang terkait dengan usia AMD, suatu kondisi yang sangat umum terjadi pada orang tua yang dapat menyebabkan masalah serius pada penglihatan. Minyak ikan juga digunakan untuk mencegah komplikasi mata yang berhubungan dengan penyakit diabetes. Minyak ikan dikonsumsi secara oral untuk mengatasi masalah pada usus yang disebabkan oleh Helicobacter pylori H. pylori, penyakit radang usus, pankreatitis, kelainan bawaan yang disebut fenilketonuria, alergi terhadap salisilat, penyakit Crohn, penyakit Behcet dan sindrom Raynaud. Wanita terkadang mengonsumsi minyak ikan untuk mencegah nyeri haid; nyeri payudara; dan komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan seperti keguguran termasuk yang disebabkan oleh kondisi yang disebut sebagai sindrom antifosfolipid, tekanan darah tinggi di akhir kehamilan, persalinan dini, pertumbuhan bayi yang lambat, dan untuk membantu perkembangan bayi. Minyak ikan dikonsumsi secara oral untuk menurunkan berat badan, kinerja olahraga dan kekuatan otot, nyeri otot setelah berolahraga, pneumonia, kanker, penyakit paru-paru, alergi musiman, sindrom kelelahan kronis, dan untuk mencegah penyempitan kembali pembuluh darah setelah dilakukan operasi pelebarannya. Minyak ikan juga digunakan untuk diabetes, prediabetes, asma, gangguan gerakan dan koordinasi yang disebut sebagai dispraksia, disleksia, eksim, autisme, obesitas, osteoporosis, artritis reumatoid RA, psoriasis, penyakit autoimun yang disebut sebagai lupus eritematosus sistemik SLE, sklerosis ganda, HIV/AIDS, fibrosis kistik, penyakit gusi, penyakit Lyme, penyakit sel sabit, dan mencegah penurunan berat badan yang diakibatkan oleh beberapa obat kanker. Minyak ikan digunakan sebagai bagian dari bentuk makanan khusus yang diberikan secara intravena dengan IV untuk kulit bersisik dan gatal psoriasis, infeksi pembuluh darah sepsis, fibrosis kistik, luka tekan, and artritis reumatoid RA. Minyak ikan juga digunakan untuk mencegah cedera hati pada orang yang diberikan makanan secara intravena dalam jangka waktu yang panjang. Minyak ikan diaplikasikan ke kulit untuk psoriasis. Bagaimana Cara Kerjanya? Banyak manfaat pada minyak ikan yang berasal dari asam lemak omega 3 yang terkandung. Menariknya, tubuh kita sendiri tidak menghasilkan asam lemak omega 3. Tubuh juga tidak dapat membuat asam lemak omega 3 dari asam lemak omega 6, yang biasa ditemukan pada makanan barat. Banyak penelitian yang telah dilakukan oleh EPA dan DHA, dua jenis asam omega 3 yang sering terkandung dalam suplemen minyak ikan. Asam lemak omega 3 dapat mengurangi rasa sakit dan pembengkakan. Ini mungkin dapat dijelaskan mengapa minyak ikan lebih efektif untuk psoriasis dan mata kering. Asam lemak ini juga dapat mencegah pembekuan darah dengan mudah. Ini mungkin dapat dijelaskan mengapa minyak ikan sangat berguna untuk beberapa kondisi jantung. Penggunaan dan Efektifitas Efektif untuk Trigliserida yang tinggi. Banyak hasil penelitian yang menunjukkan bahwa minyak ikan dapat menurunkan kadar trigliserida. Efek dari minyak ikan terlihat sangat baik pada individu yang memiliki kadar trigliserida yang sangat tinggi. Jumlah minyak ikan yang dikonsumsi juga tampaknya memengaruhi banyaknya kadar trigliserida yang berkurang. Namun minyak ikan mungkin tidak dapat menurunkan kadar trigliserida seefektif obat fibrat. Olahan minyak ikan tertentu, seperti Lovaza, Omtryg, dan Epanova, disetujui sebagai obat resep untuk mengobati kadar trigliserida yang sangat tinggi. Produk-produk ini paling sering dikonsumsi dengan dosis 4 gram setiap hari. Ini memberikan sekitar 3,5 gram asam lemak omega-3 per hari. Beberapa suplemen minyak ikan tanpa resep juga menunjukkan manfaat dalam penelitian, namun para ahli melarang penggunaan produk ini. Seringkali produk ini mengandung lebih sedikit asam lemak omega 3 daripada produk minyak ikan yang diresepkan. Akibatnya, orang perlu mengonsumsi sebanyak 12 kapsul suplemen minyak ikan per hari untuk mendapatkan efek yang sama seperti minyak ikan yang diresepkan. Kemungkinan Efektif untuk Mencegah penyumbatan kembali pembuluh darah setelah angioplasti, yaitu prosedur untuk membuka pembuluh darah yang tertutup. Penelitian menunjukkan bahwa minyak ikan mampu mengurangi tingkat penyumbatan kembali pembuluh darah hingga 45% apabila diberikan setidaknya 3 minggu sebelum angioplasti dan dilanjutkan selama satu bulan setelahnya. Tetapi, apabila diberikan selama 2 minggu atau kurang sebelum angioplasti, sepertinya tidak memiliki efek. Keguguran pada wanita hamil dengan kelainan autoimun yang disebut sindrom antifosfolipid. Mengonsumsi minyak ikan secara oral tampaknya dapat mencegah keguguran dan meningkatkan angka kelahiran hidup pada wanita hamil dengan sindrom antifosfolipid. Kelainan hiperaktivitas karena kurang perhatian ADHD pada anak-anak. Penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi minyak ikan mampu memperbaiki atensi, fungsi mental, dan sifat pada anak berusia 8-13 tahun dengan ADHD. Penelitian lainnya menunjukkan bahwa mengonsumsi suplemen spesifik yang mengandung minyak ikan dan minyak evening primrose Eye Q, Novasel mampu meningkatkan fungsi mental dan sifat pada anak berusia 7-12 tahun dengan ADHD. Gangguan bipolar. Mengonsumsi minyak ikan dan melakukan terapi konvensional pada penderita bipolar tampaknya mampu memperbaiki gejala depresi tetapi mania tidak pada penderita bipolar. Penurunan berat badan yang berhubungan dengan kanker. Mengonsumsi minyak ikan dengan dosis yang tinggi tampaknya dapat memperlambat penurunan berat badan pada beberapa pasien kanker. Minyak ikan dengan dosis rendah tampaknya tidak menunjukkan efek ini. Beberapa peneliti percaya bahwa minyak ikan dapat memperlambat penurunan berat badan yang berhubungan dengan kanker dengan melawan depresi dan meningkatkan suasana hati penderita kanker. Penyakit jantung. Mengonsumsi ikan secara efektif dapat menjaga kesehatan jantung sehingga terhindar dari penyakit jantung. Mengonsumsi 1-2 sajian ikan tanpa digoreng setiap minggunya sangat dianjurkan. Penderita penyakit jantung yang mengonsumsi ikan mungkin juga dapat menurunkan risiko kematian akibat penyakit jantung. Namun fungsinya masih kurang jelas terhadap konsumsi suplemen minyak ikan. Untuk orang yang telah mengonsumsi obat jantung seperti “statin” dan bagi yang telah mengonsumsi ikan dalam jumlah yang cukup, mengonsumsi suplemen minyak ikan sebagai tambahan mungkin tidak memberikan manfaat tambahan. Operasi bypass jantung. Mengonsumsi minyak ikan tampaknya dapat mencegah penutupan kembali arteri koroner setelah menjalankan prosedur bypass. Tekanan darah tinggi akibat penggunaan obat siklosporin. Siklosporin adalah obat yang digunakan untuk mengurangi risiko penolakan organ setelah menjalani transplantasi organ. Mengonsumsi minyak ikan sepertinya dapat mencegah tekanan darah tinggi akibat dari obat ini. Kerusakan ginjal akibat obat siklosporin. Siklosporin adalah obat yang digunakan untuk mengurangi risiko penolakan organ setelah menjalani transplantasi organ. Mengonsumsi minyak ikan sepertinya mampu mencegah kerusakan ginjal pada pasien yang mengonsumsi obat ini. Minyak ikan tampaknya juga dapat meningkatkan fungsi ginjal selama fase penyembuhan setelah penolakan organ yang ditransplantasi pada pasien yang mengonsumsi siklosporin. Gangguan koordinasi perkembangan DCD. Kombinasi minyak ikan 80% dan minyak evening primrose 20% tampaknya mampu meningkatkan kemampuan membaca, mengeja, dan perilaku apabila diberikan kepada anak berusia 5-12 tahun dengan gangguan koordinasi perkembangan. Namun, sepertinya tidak dapat meningkatkan kemampuan motorik. Nyeri haid dismenore. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi minyak ikan, baik tunggal maupun dengan vitamin B12, dapat mengurangi nyeri haid dan mengurangi konsumsi obat nyeri pada wanita dengan nyeri haid. Gangguan gerakan pada anak dispraksia. Mengonsumsi produk minyak ikan yang juga mengandung minyak evening primrose, minyak thyme, and vitamin E Efalex, Efamol Ltd tampaknya mampu mengurangi gangguan gerakan pada anak dengan dispraksia. Kanker endometrium. Beberapa bukti telah menunjukkan bahwa wanita yang secara rutin mengonsumsi 2 makanan yang mengandung minyak ikan per minggu dapat mengurangi risiko perkembangan dari kanker endometrium. Gagal jantung. Asupan minyak ikan dengan dosis tinggi dari makanan telah dikaitkan dengan pengurangan risiko terjadinya gagal jantung. Mengonsumsi 1-2 ikan tanpa digoreng selama seminggu sangat direkomendasikan. Terlalu cepat untuk mengetahui apakah mengonsumsi suplemen minyak ikan membantu mencegah terjadinya gagal jantung. Tetapi penelitian awal menunjukkan bahwa suplemen minyak ikan dapat mengurangi beberapa akibat buruk seperti perawatan di rumah sakit atau kematian pada orang dengan riwayat gagal jantung. Transplantasi jantung. Mengonsumsi minyak ikan dapat menjaga fungsi ginjal dan mengurangi risiko peningkatan tekanan darah jangka panjang setelah transplantasi jantung. Kolesterol abnormal yang disebabkan oleh pengobatan HIV/AIDS. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi minyak ikan mampu mengurangi kadar trigliserida pada orang dengan kadar kolesterol abnormal yang disebabkan oleh terapi HIV/AIDS. Mengonsumsi minyak ikan juga dapat mengurangi jumlah kadar kolesterol pada pengguna ini, walaupun hasilnya tidak konsisten. Tekanan darah tinggi. Minyak ikan tampaknya sedikit menurunkan tekanan darah pada orang dengan tekanan darah sedang hingga tekanan darah sangat tinggi. Beberapa jenis minyak ikan mungkin juga dapat menurunkan tekanan darah pada orang dengan tekanan darah yang agak tinggi, namun hasilnya tidak konsisten. Minyak ikan sepertinya memberikan efek tambahan pada beberapa pengguna obat-obatan penurun tekanan darah, tetapi tidak semuanya. Namun, minyak ikan tampaknya tidak menurunkan tekanan darah pada orang dengan tekanan darah yang tidak terkontrol yang telah mengonsumsi obat penurun tekanan darah. Gangguan ginjal, IgA neuropati. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan minyak ikan jangka panjang dapat memperlambat penurunan fungsi ginjal pada pasien yang memiliki risiko tinggi mengalami IgA neuropati. Minyak ikan mungkin memiliki efek yang lebih besar jika dikonsumsi dalam dosis yang besar pula. Juga, minyak ikan mungkin sangat efektif untuk penderita IgA neuropati yang memiliki kadar protein yang tinggi dalam urin. Pengeroposan tulang osteoporosis. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi minyak ikan saja atau disertai dengan konsumsi kalsium dan minyak evening primrose mampu memperlambat tingkat pengeroposan tulang dan meningkatkan kepadatan tulang pada tulang paha femur dan tulang belakang pada orang tua dengan osteoporosis. Namun mengonsumsi minyak ikan tidak memperlambat pengeroposan tulang pada orang tua dengan osteoartritis pada lutut tetapi tidak pada tulang lemah. Psoriasis. Beberapa bukti menunjukkan bahwa pemberian minyak ikan secara intravena dengan IV dapat mengurangi gejala psoriasis yang parah. Selain itu, mengaplikasikan minyak ikan pada kulit juga dapat memperbaiki beberapa gejala psoriasis. Namun mengonsumsi minyak ikan secara oral tampaknya tidak memberikan efek pada psoriasis. Psikosis. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi suplemen minyak ikan dapat membantu mencegah perkembangan penyakit psikotik secara keseluruhan pada remaja dan orang dewasa muda dengan gejala ringan. Namun efek ini belum diujicobakan pada orang tua. Sindrom Raynaud. Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa mengonsumsi minyak ikan dapat meningkatkan toleransi dingin pada penderita sindrom Raynaud. Namun, penderita sindrom Raynaud disebabkan oleh suatu kondisi yang disebut sebagai sklerosis sistemik progresif yang tampaknya tidak menunjukkan efek dari suplemen minyak ikan. Kolesterol abnormal yang berhubungan dengan transplantasi ginjal. Penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi minyak ikan saja atau dengan obat penurun kadar kolesterol dapat memperbaiki kadar kolesterol pada orang dengan kadar kolesterol abnormal setelah menjalani transplatasi ginjal. Artritis reumatoid RA. Mengonsumsi minyak ikan secara oral, saja atau dengan obat naproxen Naprosyn, sepertinya dapat membantu memperbaiki gejala RA. Individu yang mengonsumsi minyak ikan terkadang dapat mengurangi penggunaan obat-obatan antisakit. Juga, pemberian minyak ikan secara intravena dengan IV mampu mengurangi pembengkakan dan kekakuan sendi pada penderita RA. Stroke. Mengonsumsi ikan sekali atau dua kali seminggu tampaknya mampu menurunkan risiko stroke sebanyak 27%. Namun, mengonsumsi ikan yang sangat tinggi lebih dari 46 gram ikan per hari sepertinya meningkatkan risiko stroke, bahkan mungkin dua kali lipat. Mengonsumsi ikan tidak menurunkan risiko stroke pada orang yang sudah mengonsumsi obat aspirin untuk mencegah stroke. Mungkin Tidak Efektif untuk Nyeri dada angina. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi suplemen minyak ikan tidak mengurangi risiko kematian atau memperbaiki kesehatan jantung pada penderita nyeri dada. Beberapa bukti bahkan menunjukkan bahwa suplemen minyak ikan sebenarnya mungkin dapat meningkatkan risiko kematian yang berhubungan dengan penyakit jantung pada penderita nyeri dada. Penyumbatan pembuluh darah aterosklerosis. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi suplemen minyak ikan dapat sedikit mengurangi perkembangan aterosklerosis. Tetapi banyak penelitian yang menunjukkan bahwa minyak ikan tidak memperlambat perkembangan atau memperbaiki gejala aterosklerosis. Kulit bersisik dan gatal eksim. Penelitian menunjukkan bahwa minyak ikan tidak memperbaiki eksim. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa mengonsumsi minyak ikan selama masa kehamilan tidak MENCEGAH eksim pada anak. Pemberian minyak ikan pada bayi juga tampaknya tidak mencegah eksim pada anak. Namun anak yang mengonsumsi ikan setidaknya satu kali seminggu dari usia 1 sampai 2 tahun tampaknya memiliki risiko perkembangan eksim yang lebih rendah. Detak jantung yang tidak beraturan atrial fibrilasi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi ikan lima atau beberapa kali seminggu mampu mengurangi risiko detak jantung yang tidak beraturan. Tetapi sebagian penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi lemak ikan atau suplemen minyak ikan tidak mengurangi risiko detak jantung yang tidak beraturan. Gangguan otak karena gangguan pembuluh darah penyakit cerebrovascular. Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi ikan mampu mengurangi risiko penyakit cerebrovaskular. Namun penelitian dengan kualitas yang lebih tinggi menyatakan bahwa minyak ikan tidak menunjukkan efek ini. Jaringan parut pada hati sirosis. Mengonsumsi minyak ikan secara oral tampaknya tidak memperbaiki masalah ginjal yang berhubungan dengan sirosis yang disebabkan oleh penyakit hati lanjut. Nyeri kaki akibat gangguan peredaran darah klaudikasio. Mengonsumsi minyak ikan secara oral tidak meningkatkan jarak berjalan pada penderita klaudikasio. Fungsi mental. Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa suplemen minyak ikan tidak meningkatkan fungsi mental pada orang tua, orang dewasa muda atau anak-anak. Penyakit gusi gingivitis. Mengonsumsi minyak ikan tampaknya tidak memperbaiki radang gusi. Infeksi Helicobacter pylori H. pylori. Mengonsumsi minyak ikan tampaknya tidak mengurangi infeksi H. pylori bila dibandingkan dengan pengobatan standar. HIV/AIDS. Beberapa bukti menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan yang mengandung minyak ikan tidak meningkatkan jumlah sel CD4 pada penderita HIV. Juga, mengonsumsi obat yang mengandung minyak ikan juga tampaknya tidak mengurangi jumlah HIV dalam darah. Nyeri payudara mastalgia. Mengonsumsi minyak ikan tampaknya tidak mengurangi nyeri payudara jangka panjang. Sakit kepala migrain. Mengonsumsi minyak ikan secara oral sepertinya tidak mengurangi tingkat atau keparahan sakit kepala migrain. Osteoartritis. Penderita osteoartritis yang mengonsumsi minyak ikan dengan dosis rendah tampaknya dapat mengurangi sedikit rasa sakit dan memiliki fungsi yang lebih baik dibandingkan dengan mengonsumsi minyak ikan dengan dosis tinggi. Hasil ini merupakan hasil yang tak terduga dan mungkin karena adanya efek plasebo. Menambahkan minyak ikan pada glukosamin sejauh ini tidak mengurangi rasa sakit atau kekakuan bila dibandingkan hanya mengonsumsi glukosamin saja. Pneumonia. Sebagian besar penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara konsumsi ikan dengan risiko terjadinya pneumonia. Transplantasi ginjal. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi minyak ikan tidak membantu dalam meningkatkan jangka hidup seseorang yang telah menjalani transplantasi ginjal. Ini juga tampaknya tidak dapat mencegah tubuh dari penolakan transplantasi. Infeksi darah sepsis. Penelitian menunjukkan bahwa pemberian minyak ikan secara intravena dengan IV tidak meningkatkan kelangsungan hidup atau mengurangi cedera otak pada penderita sepsis. Irama jantung yang tidak beraturan aritmia ventrikular. Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi ikan dalam jumlah yang besar tidak memberikan efek terhadap risiko aritmia ventrikular. Tetapi hasil penelitian klinis tidak konsisten. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi minyak ikan setiap hari tidak memiliki efek terhadap risiko aritmia ventrikular. Sedangkan penelitian lainnya menunjukkan bahwa mengonsumsi minyak ikan selama 11 bulan dapat memperlambat perkembangan kondisi ini. Namun secara keseluruhan, mengonsumsi minyak ikan tampaknya tidak mengurangi risiko kematian pada penderita aritmia ventrikular. Tidak Efektif untuk Diabetes. Mengonsumsi minyak ikan tidak menurunkan gula darah pada penderita diabetes tipe 2. Namun minyak ikan dapat memberikan beberapa manfaat pada penderita diabetes seperti menurunkan lemak darah trigliserida. Bukti yang Tidak Cukup untuk Penurunan penglihatan terkait faktor usia. Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi ikan lebih dari satu kali dalam seminggu mampu mengurangi risiko penurunan penglihatan terkait faktor usia. Namun, penelitian klinis menunjukkan bahwa mengonsumsi minyak ikan secara oral selama 5 tahun tidak mencegah penurunan penglihatan. Alergi musiman hayfever. Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa ibu yang mengonsumsi suplemen minyak ikan selama akhir masa kehamilan dapat menurunkan terjadinya alergi pada anak-anak mereka. Namun penelitian lainnya menyebutkan bahwa minyak ikan tidak mengurangi perkembangan alergi pada anak-anak apabila dikonsumsi oleh ibu selama kehamilan. Penyakit Alzheimer. Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa minyak ikan mungkin dapat membantu mencegah penyakit Alzheimer. Namun hal tersebut tampaknya tidak membantu mencegah penurunan dalam kemampuan berpikir pada sebagian besar penderita yang telah didiagnosis terkena penyakit Alzheimer. Asma. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa suplemen minyak ikan dapat membantu MENGOBATI beberapa gejala asma. Tetapi hasilnya tidak konsisten. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi minyak ikan mampu meningkatkan pernapasan dan mengurangi kebutuhan akan obat-obatan. Penelitian lain menunjukkan bahwa minyak ikan tidak mengurangi keparahan asma pada anak-anak. Minyak ikan dapat membantu MENCEGAH asma pada anak-anak muda apabila dikonsumsi oleh ibu saat hamil. Tetapi minyak ikan tampaknya tidak memberikan manfaat apapun ketika dikonsumsi oleh ibu menyusui atau oleh bayi. Secara keseluruhan, penelitian menunjukkan bahwa minyak ikan tidak membantu MENGOBATI eksim sekali ia telah berkembang. Autisme. Sebuah studi kecil menunjukkan bahwa mengonsumsi minyak ikan dapat mengurangi hiperaktif pada anak penderita autisme. Penelitian lainnya menunjukkan bahwa mengonsumsi minyak ikan tidak mengurangi hiperaktif. Kanker. Penelitian tentang efek minyak ikan dalam mencegah kanker menunjukkan hasil yang bertentangan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi ikan atau mengonsumsi minyak ikan yang mengandung omega 3 dengan kadar darah tinggi berhubungan dengan penurunan risiko beberapa jenis kanker, seperti kanker mulut, kanker faring, kanker esofagus, kanker usus besar, kanker rektum, kanker payudara, kanker ovarium dan kanker prostat. Namun penelitian lainnya menunjukkan bahwa mengonsumsi ikan tidak mengurangi risiko kanker. Katarak. Ada beberapa bukti awal menunjukkan bahwa mengonsumsi ikan tiga kali seminggu dapat sedikit menurunkan risiko terjadinya katarak. Sindrom kelelahan kronis CFS. Ada beberapa bukti yang bertentangan mengenai penggunaan dari produk spesifik Efamol Marine yang dikombinasikan dengan minyak ikan dan minyak evening primrose dalam mengurangi gejala CFS. Penyakit ginjal kronis. Penelitian awal menunjukkan bahwa minyak ikan mungkin memberikan manfaat pada beberapa penderita penyakit ginjal kronis yang menerima perawatan dialisis. Tetapi tidak jelas apakah minyak ikan membantu penderita dengan fungsi ginjal yang buruk. Kolesterol abnormal akibat klozapin. Clozapine adalah obat yang digunakan untuk mengobati skizofrenia. Penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi minyak ikan mampu menurunkan kadar trigliserida, namun dapat meningkatkan kadar kolesterol total dan dapat menurunkan lipoprotein dengan kepadatan rendah LDL atau “kolesterol jahat”, pada orang dengan kadar kolesterol abnormal akibat penggunaan klozapin. Kesulitan berpikir gangguan kognitif. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi minyak ikan secara oral selama 12 bulan dapat memperbaiki ingatan pada penderita yang kekurangan fungsi mental. Kanker kolorektal. Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi minyak ikan selama kemoterapi mungkin dapat memperlambat perkembangan tumor pada penderita kanker kolorektal. Penyakit Crohn. Penelitian mengenai efek minyak ikan terhadap penyakit Crohn membuahkan hasil yang bertentangan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi produk minyak ikan spesifik Purepa, Tillotts Pharma dapat mencegah kambuhnya penyakit Crohn pada penderita yang sudah sembuh. Namun, penelitian lainnya menunjukkan bahwa minyak ikan tidak memberikan efek pada penyakit ini. Fibrosis kistik. Penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi minyak ikan secara oral dapat memperbaiki fungsi paru-paru pada penderita fibrosis kistik. Namun, pemberian minyak ikan secara intravena dengan IV tidak memberikan efek apapun pada penyakit ini. Penurunan daya ingat demensia. Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi minyak ikan setidaknya sekali seminggu mampu mengurangi risiko terjadinya demensia. Penelitian lainnya menunjukkan bahwa tidak ada keterkaitan antara mengonsumsi ikan dengan risiko demensia. Depresi. Terdapat bukti yang tidak konsisten tentang efek mengonsumsi minyak ikan untuk depresi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi minyak ikan bersama dengan antidepresan mungkin dapat membantu memperbaiki gejala pada beberapa orang. Penelitian lain menunjukkan bahwa mengonsumsi minyak ikan tidak memperbaiki gejala depresi. Hasil yang bertentangan mungkin disebabkan oleh jumlah EPA dan DHA dalam suplemen atau keparahan depresi sebelum terapi. Kerusakan ginjal pada penderita diabetes neuropati diabetik. Beberapa bukti menunjukkan bahwa mengonsumsi minyak ikan tidak meningkatkan fungsi ginjal pada penderita neuropati diabetik. Gangguan mata pada penderita diabetes retinopati diabetik. Asupan minyak ikan yang tinggi dari makanan berpengaruh terhadap pengurangan risiko gangguan mata pada penderita diabetes. Mata kering. Asupan minyak ikan yang tinggi dari makanan berpengaruh terhadap penurunan risiko mata kering pada wanita. Namun efek minyak ikan pada orang dengan mata kering menunjukkan hasil yang tidak konsisten. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minyak ikan mampu mengurangi gejala mata kering seperti rasa sakit, penglihatan yang kabur, dan sensitivitas mata. Namun minyak ikan tampaknya tidak memperbaiki tanda-tanda dan gejala mata kering lainnya seperti produksi air mata dan cedera pada permukaan mata. Mengonsumsi minyak ikan juga tidak dapat memperbaiki tanda-tanda dan gejala mata kering jika digunakan dengan pengobatan mata kering lainnya. Disleksia. Mengonsumsi minyak ikan secara oral tampaknya mampu meningkatkan penglihatan pada malam hari pada anak penderita disleksia. Kadar kolesterol atau lemak dalam darah yang abnormal dislipidemia. Ada data yang bertentangan tentang efek minyak ikan terhadap lemak darah pada penderita dislipidemia. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi dua porsi ikan per minggu dapat menurunkan kolesterol dan lemak darah pada orang dengan kolesterol tinggi. Mengonsumsi suplemen minyak ikan juga tampaknya memperbaiki kadar trigliserida dan lemak darah tertentu lainnya pada penderita diabetes dan kadar lemak darah abnormal. Tetapi sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi suplemen minyak ikan tidak memperbaiki kadar kolesterol pada orang dengan kadar kolesterol abnormal atau tinggi. Faktanya, mengonsumsi suplemen minyak ikan sebenarnya dapat meningkatkan kadar lipoprotein dengan kepadatan rendah LDL atau “kolesterol jahat” pada orang-orang ini. Penyakit ginjal kronis stadium akhir penyakit ginjal. Beberapa bukti menunjukkan bahwa mengonsumsi minyak ikan mengurangi tanda pembengkakan peradangan pada penderita penyakit ginjal kronis. Epilepsi. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi asam lemak omega-3 dari minyak ikan setiap hari selama 10 minggu mampu mengurangi kejang pada penderita epilepsi yang kebal terhadap obat-obatan. Nyeri otot karena olahraga. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi minyak ikan setiap hari selama 1-6 bulan sebelum dan selama berolahraga tidak mencegah nyeri otot pada siku atau lutut saat berkontraksi. Tetapi penelitian lain menunjukkan bahwa mengonsumsi minyak ikan mampu mengurangi rasa sakit dari latihan ekstensi lutut. Kinerja olahraga. Beberapa bukti menunjukkan bahwa mengonsumsi minyak ikan dapat meningkatkan fungsi paru-paru pada atlet. Tetapi bukti lain menunjukkan bahwa mengonsumsi minyak ikan tidak meningkatkan daya tahan, pemulihan, detak jantung, atau durasi latihan. Alergi makanan. Mengonsumsi minyak ikan selama masa kehamilan tampaknya mampu mengurangi risiko alergi telur pada bayi. Namun ini tidak mengurangi risiko alergi makanan lainnya seperti alergi susu dan kacang pada bayi. Mencegah penyumbatan transplantasi yang digunakan dalam dialisis ginjal. Mengonsumsi minyak ikan tampaknya membantu mencegah pembentukan pembekuan darah dalam transplantasi hemodialisis. Ini mungkin juga membantu transplantasi bekerja lebih lama. Tetapi masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengetahui dosis minyak ikan mana yang terbaik. Prediabetes. Penelitian awal menunjukkan bahwa minyak ikan dapat membantu mencegah prediabetes dari tahap lanjut ke diabetes tipe 2. Perkembangan bayi. Penelitian terkuat menunjukkan bahwa mengonsumsi minyak ikan selama kehamilan dan menyusui tidak meningkatkan perkembangan mental pada bayi. Memberikan susu formula dengan minyak ikan pada bayi tampaknya dapat meningkatkan penglihatan bayi namun tidak pada perkembangan mental bayi. Sklerosis ganda. Mengonsumsi suplemen minyak ikan spesifik MaxEPA tampaknya tidak mengurangi durasi, frekuensi, atau keparahan relaps pada pasien dengan sklerosis ganda. Kekuatan otot. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi minyak ikan setiap hari selama 90-150 hari dengan penambahan 90 hari latihan resistensi kekuatan mungkin dapat meningkatkan pertumbuhan dan kekuatan otot pada wanita tua yang sehat. Penurunan berat badan. Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi minyak ikan tidak berpengaruh pada penurunan berat badan. Namun mengonsumsi ikan sebagai bagian dari diet rendah kalori sepertinya dapat membantu. Pembengkakan pankreas pankreatitis. Bukti menunjukkan bahwa pemberian secara intravena dengan IV dengan nutrisi yang telah diperkaya dengan minyak ikan mampu mengurangi jumlah hari terapi transplantasi ginjal yang dibutuhkan oleh penderita radang pankreas yang parah. Fenilketonuria PKU. Beberapa bukti menunjukkan bahwa mengonsumsi suplemen minyak ikan meningkatkan keterampilan motorik, koordinasi, dan penglihatan pada anak-anak dengan kelainan genetik langka yang disebut fenilketonuria. Gangguan stres pasca-trauma PTSD. Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa menambahkan suplemen yang mengandung asam lemak omega-3 dari minyak ikan ke psikoedukasi tidak memberikan manfaat lebih lanjut kepada penderita PTSD. Komplikasi kehamilan. Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa mengonsumsi minyak ikan atau makan makanan laut selama kehamilan dapat membantu mencegah kelahiran prematur. Namun, minyak ikan tampaknya tidak membantu mencegah tekanan darah tinggi selama kehamilan. Prematuritas. Susu formula bayi yang telah diperkaya dengan asam lemak dari minyak ikan dan minyak borage tampaknya meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan sistem saraf pada bayi prematur, terutama anak laki-laki. Luka dekubitus luka tekan. Penelitian awal menunjukkan bahwa menambahkan tabung makanan atau IV dengan minyak ikan selama 28 hari dapat memperlambat perkembangan luka tekan. Intoleransi salisilat. Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi minyak ikan mungkin dapat memperbaiki gejala intoleransi salisilat, seperti serangan asma dan gatal-gatal. Skizofrenia. Ada satu laporan mengenai minyak ikan memperbaiki gejala skizofrenia pada wanita hamil. Sebuah studi awal juga menunjukkan bahwa minyak ikan dapat memperbaiki gejala negatif dan positif pada penderita skizofrenia. Tetapi penelitian lain menunjukkan bahwa mengonsumsi minyak ikan dengan bahan kimia yang disebut asam alfa-lipoat tidak membantu mencegah memburuknya gejala pada penderita skizofrenia. Penyakit sel sabit. Penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi minyak ikan dapat mengurangi episode sakit luar biasa pada penderita penyakit sel sabit. Lupus eritematosus sistemik SLE. Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa minyak ikan membantu memperbaiki gejala SLE, sementara penelitian lainnya menunjukkan tidak ada efeknya. Penyakit radang usus kolitis ulseratif. Studi penelitian tentang efek minyak ikan terhadap pengobatan kolitis ulseratif menunjukkan hasil yang bertentangan. Sindrom Behcet Glaukoma. Mencegah cedera hati pada penderita yang mendapatkan makanan khusus melalui pembuluh darah. Kondisi lainnya. Diperlukan lebih banyak bukti untuk menilai efektivitas minyak ikan dalam penggunaan ini. Efek samping dan Keamanan Minyak ikan AMAN diminum dalam dosis rendah 3 gram atau kurang per hari bagi sebagian besar orang. Ada beberapa masalah keamanan jika minyak ikan dikonsumsi dalam dosis tinggi. Mengonsumsi lebih dari 3 gram per hari mungkin dapat mencegah pembekuan darah dan dapat meningkatkan kemungkinan pendarahan. Minyak ikan dengan dosis tinggi mungkin juga dapat mengurangi aktivitas sistem kekebalan tubuh, mengurangi kemampuan tubuh dalam melawan infeksi. Ini merupakan masalah khusus bagi orang yang menggunakan obat untuk mengurangi aktivitas sistem kekebalan tubuh mereka misalnya pada pasien transplantasi organ dan pada orang tua. Konsumsi minyak ikan dengan dosis tinggi hanya saat berada di bawah pengawasan medis. Minyak ikan dapat menyebabkan efek samping seperti bersendawa, bau mulut, mulas, mual, buang air besar, ruam, dan mimisan. Mengonsumsi suplemen minyak ikan dengan makanan atau membekukannya sering dapat mengurangi efek samping ini. Minyak ikan MUNGKIN AMAN jika diinjeksikan secara intravena dengan IV dalam jangka pendek. Minyak ikan atau larutan asam lemak omega 3 telah aman dikonsumsi selama 1-4 minggu. Mengonsumsi minyak ikan yang bersumber dari beberapa makanan dalam jumlah besar MUNGKIN TIDAK AMAN. Beberapa daging ikan seperti hiu, king mackerel, dan salmon hasil peternakan dapat terkontaminasi merkuri dan bahan kimia industri dan lingkungan lainnya. Suplemen minyak ikan biasanya tidak mengandung kontaminan ini. Perhatian & Peringatan Khusus Anak-anak Minyak ikan MUNGKIN AMAN bila dikonsumsi dengan tepat. Minyak ikan aman digunakan melalui tabung makanan pada bayi hingga 9 bulan. Tetapi anak-anak kecil tidak boleh mengonsumsi lebih dari dua ons ikan per minggu. Minyak ikan juga mungkin AMAN bila diberikan melalui pembuluh darah oleh profesional kesehatan kepada bayi yang tidak bisa mengonsumsi makanan melalui mulut. Minyak ikan yang bersumber dari makanan MUNGKIN TIDAK AMAN apabila dikonsumsi dalam jumlah besar. Ikan berlemak mengandung racun seperti merkuri. Mengonsumsi ikan yang terkontaminasi seringkali dapat menyebabkan kerusakan otak, keterbelakangan mental, kebutaan dan kejang pada anak-anak. Kehamilan dan menyusui Minyak ikan AMAN bila dikonsumsi dengan tepat. Mengonsumsi minyak ikan selama kehamilan sepertinya tidak memengaruhi janin atau bayi saat menyusui. Wanita yang sedang hamil atau yang mungkin hamil, dan ibu menyusui harus menghindari konsumsi hiu, ikan todak swordfish, king mackerel, dan tilefish kakap emas, karena mengandung kadar merkuri yang tinggi. Batasi konsumsi ikan lain hingga 12 ons / minggu sekitar 3 sampai 4 porsi / minggu. Minyak ikan yang bersumber dari makanan MUNGKIN TIDAK AMAN apabila dikonsumsi dalam jumlah yang besar. Ikan berlemak mengandung racun seperti merkuri. Gangguan bipolar Mengonsumsi minyak ikan mungkin dapat meningkatkan beberapa gejala kondisi ini. Gangguan hati Minyak ikan mungkin dapat meningkatkan risiko pendarahan pada penderita sirosis. Depresi Mengonsumsi minyak ikan mungkin dapat meningkatkan beberapa gejala kondisi ini. Diabetes Ada beberapa kekhawatiran bahwa mengonsumsi minyak ikan dengan dosis tinggi dapat menyebabkan gula darah menjadi lebih sulit dikontrol. Familial adenomatous polyposis Ada beberapa kekhawatiran bahwa minyak ikan mungkin lebih meningkatkan risiko terkena kanker pada penderita dengan kondisi ini. Tekanan darah tinggi Minyak ikan dapat menurunkan tekanan darah dan mungkin dapat menyebabkan tekanan darah menurun terlalu rendah pada pasien yang sedang dirawat dengan obat penurun tekanan darah. HIV / AIDS dan kondisi lainnya dimana respons sistem kekebalan tubuh menurun Dosis minyak ikan yang lebih tinggi dapat menurunkan respons sistem kekebalan tubuh. Ini bisa menjadi masalah bagi orang yang sistem kekebalannya sudah lemah. Implan defibrilator alat yang ditanam melalui pembedahan untuk mencegah detak jantung yang tidak teratur Beberapa, tetapi tidak semua, penelitian menunjukkan bahwa minyak ikan dapat meningkatkan risiko detak jantung yang tidak teratur pada pasien dengan implan defibrilator. Tetap pada sisi aman dengan menghindari suplemen minyak ikan. Alergi ikan atau makanan laut Beberapa orang yang alergi terhadap makanan laut seperti ikan mungkin juga alergi terhadap suplemen minyak ikan. Tidak ada informasi yang reliabel yang menunjukkan seberapa besar kemungkinan orang dengan alergi makanan laut memiliki reaksi alergi terhadap minyak ikan. Sambil menunggu hasil penelitian lebih lanjut, sebaiknya pasien yang alergi terhadap makanan laut dianjurkan untuk menghindari atau mengonsumsi suplemen minyak ikan dengan hati-hati. Interaksi Interaksi Moderat Berhati-hatilah dengan kombinasi ini Pil KB obat kontrasepsi berinteraksi dengan MINYAK IKAN Minyak ikan tampaknya membantu mengurangi beberapa kadar lemak dalam darah. Lemak ini disebut sebagai trigliserida. Pil KB mungkin dapat menurunkan efektivitas minyak ikan dengan mengurangi kadar lemak ini dalam darah. Beberapa pil KB yang termasuk adalah etinil estradiol dan levonorgestrel Triphasil, etinil estradiol dan norethindrone Ortho-Novum 1/35, Ortho-Novum 7/7/7, dan lainnya. Obat-obatan untuk tekanan darah tinggi obat antihipertensi berinteraksi dengan MINYAK IKAN Minyak ikan tampaknya menurunkan tekanan darah. Mengonsumsi minyak ikan bersamaan dengan obat untuk tekanan darah tinggi mungkin dapat menyebabkan tekanan darah yang terlalu rendah. Beberapa obat-obatan untuk tekanan darah tinggi ialah captopril Capoten, enalapril Vasotec, losartan Cozaar, valsartan Diovan, diltiazem Cardizem, Amlodipine Norvasc, hydrochlorothiazide HydroDiuril, furosemide Lasix, dan banyak lainnya. Orlistat Xenical, Alli berinteraksi dengan MINYAK IKAN Orlistat Xenical, Alli digunakan untuk menurunkan berat badan. Ini mencegah lemak dari makanan yang diserap dari usus. Ada beberapa kekhawatiran bahwa orlistat Xenical, Alli mungkin juga dapat menurunkan penyerapan minyak ikan apabila mereka dikonsumsi bersamaan. Untuk menghindari interaksi potensial ini, konsumsi orlistat Xenical, Alli dan minyak ikan setidaknya selang 2 jam. Interaksi Kecil Berhati-hatilah dengan kombinasi ini Obat-obatan untuk memperlambat pembekuan darah obat Antikoagulan / Antiplatelet berinteraksi dengan MINYAK IKAN Minyak ikan mungkin dapat memperlambat pembekuan darah. Mengonsumsi minyak ikan bersama dengan obat-obatan yang juga memperlambat pembekuan darah mungkin dapat meningkatkan kemungkinan memar dan pendarahan. Beberapa obat-obatan yang memperlambat pembekuan darah ialah aspirin, clopidogrel Plavix, diclofenac Voltaren, Cataflam, lainnya, ibuprofen Advil, Motrin , lainnya, naproxen Anaprox, Naprosyn, lainnya, dalteparin Fragmin, enoxaparin Lovenox, heparin, warfarin Coumadin, dan lainnya. Dosis Berikut dosis yang telah dipelajari dalam penelitian ilmiah DEWASA DENGAN MULUT Untuk kadar trigliserida yang tinggi dosis 1-15 gram minyak ikan setiap hari selama 6 bulan telah dilakukan dalam penelitian. Namun para ahli merekomendasikan untuk mengonsumsi dosis minyak ikan yang mengandung gram asam lemak omega 3 setiap hari. Jumlah ini tersedia dalam empat kapsul 1 gram dari produk minyak ikan yang diresepkan. Produk-produk yang diresepkan ini adalah Lovaza sebelumnya dikenal sebagai Omacor, GlaxoSmithKline, Omtryg Trygg Pharma, Inc., dan Epanova AstraZeneca Pharmaceuticals. Anda mungkin perlu mengonsumsi suplemen minyak ikan sebanyak 12 kapsul setiap hari untuk mendapatkan jumlah asam lemak omega-3 yang sama. Untuk penyakit jantung minyak ikan mengandung gram DHA dan atau EPA setiap hari dikonsumsi selama 1 bulan sampai 9 tahun. Untuk mencegah dan mengembalikan perkembangan pengerasan arteri setelah angioplasti Konsumsi 6 gram minyak ikan setiap hari mulai satu bulan sebelum angioplasti dan dilanjutkan selama satu bulan setelahnya, diikuti dengan 3 gram setiap hari selama 6 bulan. Juga, konsumsi 15 gram minyak ikan setiap hari selama 3 minggu sebelum angioplasti dan selama 6 bulan sesudahnya. Untuk mencegah keguguran pada wanita dengan sindrom antibodi antifosfolipid dan riwayat keguguran Konsumsi gram minyak ikan dengan rasio EPA DHA setiap hari selama 3 tahun Untuk kelainan hiperaktivitas karena kurang perhatian ADHD konsumsi suplemen spesifik yang mengandung 400 mg minyak ikan dan 100 mg minyak evening primrose Eye Q, Novasel 6 kapsul sehari selama 15 minggu. Juga, konsumsi 250 mg asam lemak omega 3 yang dikombinasikan dengan fosfatidilserin selama 3 bulan. Untuk gangguan bipolar minyak ikan mengandung gram EPA dan gram DHA dikonsumsi setiap hari selama 4 bulan. Juga, konsumsi gram EPA selama 12-16 minggu atau asam lemak omega 3 yang mengandung gram EPA ditambah gram DHA selama 4-16 minggu. Untuk kanker kolorektal minyak ikan Omega-3, Phytomare, Governador Celso Ramos, SC, Brazil 2 gram setiap hari yang mengandung 360 mg EPA dan 240 mg DHA selama 9 minggu dikonsumsi bersamaan dengan kemoterapi. Untuk memperlambat penurunan berat badan pada pasien kanker Konsumsi 30 mL produk minyak ikan spesifik ACO Omega-3, Pharmacia, Stockholm, Sweden mengandung gram EPA dan gram DHA setiap hari selama 4 minggu. gram minyak ikan setiap hari yang mengandung EPA gram dan DHA gram dikonsumsi selama 6 minggu. Selain itu, 2 kaleng suplemen bernutrisi dari minyak ikan yang mengandung gram EPA dan gram DHA per kaleng dikonsumsi setiap hari selama 7 minggu. Untuk menjaga pembuluh darah agar tetap terbuka setelah bypass 4 gram minyak ikan yang mengandung gram EPA dan gram DHA dikonsumsi setiap hari selama 1 tahun. Untuk mata kering suplemen minyak ikan yang mengandung 360-1680 mg EPA dan 240-560 mg DHA dikonsumsi selama 4-12 minggu. Beberapa orang menggunakan produk spesifik PRN Dry Eye Omega Benefits softgels. Produk kombinasi spesifik yang mengandung 450 mg EPA, 300 mg DHA, dan 1000 mg minyak biji rami TheraTears Nutrition, Advanced Nutrition Research; Caruso's Natural Health UltraMAX fish oil, Sydney, New South Wales, Australia dikonsumsi sehari sekali selama 90 hari. Untuk tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh obat siklosporin Konsumsi 3-4 gram asam lemak omega 3 setiap hari selama 6 bulan setelah transplantasi jantung. Kemudian konsumsi juga 2-18 gram minyak ikan setiap hari selama 12 bulan setelah transplantasi ginjal. Untuk gangguan ginjal yang berhubungan dengan penggunaan siklosporin untuk mencegah penolakan transplantasi organ Konsumsi 12 gram minyak ikan setiap hari selama 2 bulan dikonsumsi setelah transplantasi hati. Kemudian konsumsi juga 6 gram minyak ikan setiap hari selama 3 bulan setelah transplantasi ginjal. Untuk nyeri haid Konsumsi dosis harian 1080 mg EPA dan 720 DHA disertai dengan mg vitamin E setiap hari selama 2 bulan. Konsumsi juga 500-2500 mg minyak ikan setiap hari selama 2-4 bulan. Untuk gagal jantung Konsumsi 600-4300 mg asam lemak omega 3 setiap hari selama 12 bulan. Juga, konsumsi 1 gram minyak ikan setiap hari selama tahun. Transplantasi jantung Konsumsi 4 gram minyak ikan yang mengandung EPA dan DHA setiap hari selama satu tahun. Untuk kadar kolesterol abnormal yang disebabkan oleh pengobatan HIV/AIDS Konsumsi 2 kapsul suplemen minyak ikan spesifik Omacor, Pronova BioPharma, Norway yang mengandung 460 mg EPA dan 380 mg DHA dua kali sehari selama 12 minggu. Untuk tekanan darah tinggi 4 sampai 15 gram minyak ikan setiap hari, dikonsumsi baik tunggal maupun dosis yang dibagi, selama 36 minggu. Juga, 3-15 gram asam lemak omega 3 setiap hari selama 4 minggu. Untuk memelihara fungsi ginjal pada pasien dengan IgA neuropati yang parah Konsumsi 1-12 gram minyak ikan setiap hari selama 2-4 tahun. Juga, konsumsi 3 gram minyak ikan yang dikombinasi dengan obat renin-angiotensin system blocker RASB setiap hari selama 6 bulan. Untuk pengeroposan tulang osteoporosis 4 kapsul 500 mg dari campuran evening primrose dan minyak ikan, dikonsumsi 3 kali sehari bersamaan dengan konsumsi makanan dengan 600 mg kalsium karbonat selama 18 bulan. Untuk psoriasis Konsumsi kapsul minyak ikan yang mengandung gram EPA dan gram DHA setiap hari selama 15 minggu disertai dengan terapi UVB. Untuk psikosis Konsumsi kapsul minyak ikan yang mengandung 700 mg EPA dan 480 DHA yang dicampur dengan tokoferol dan asam lemak omega 3 lainnya setiap hari selama 12 minggu. Untuk sindrom Raynaud Konsumsi dosis harian gram EPA dan DHA selama 12 minggu. Untuk kadar kolesterol yang tidak normal setelah transplantasi ginjal Konsumsi 6 gram minyak ikan setiap hari selama 3 bulan. Untuk artritis reumatoid RA Konsumsi 10 gram minyak ikan setiap hari selama 6 bulan, atau minyak ikan yang mengandung gram EPA dan gram DHA, terkadang dikonsumsi bersama vitamin E 15 IU, setiap hari selama 15 bulan. DENGAN IV Untuk psoriasis 100-200 mL larutan minyak ikan spesifik yang mengandung sampai gram EPA dan sampai gram DHA Omegavenous, Fresenius, Oberursel, Germany, diberikan selama 10-14 hari Untuk artritis reumatoid RA Konsumsi mg/kg asam lemak omega 3 dari minyak ikan setiap hari selama 7 hari. Juga, konsumsi larutan minyak ikan spesifik Omegaven, Fresenius-Kabi setiap hari selama 14 hari berturut-turut, diikuti dengan gram minyak ikan yang dikonsumsi secara oral setiap hari selama 20 minggu. DIAPLIKASIKAN PADA KULIT Untuk psoriasis Mengaplikasikan minyak ikan pada kulit selama 6 jam sehari selama 4 minggu. ANAK-ANAK DENGAN MULUT Untuk gangguan koordinasi perkembangan pada anak konsumsi minyak ikan yang mengandung 558 mg EPA dan 174 mg DHA dosisnya dibagi 3 setiap hari untuk 3 bulan telah dilakukan pada anak berusia 5-12 tahun. Untuk memperbaiki gangguan koordinasi gerak yang buruk pada anak dispraksia Suplemen spesifik yang mengandung minyak ikan yang dikombinasikan dengan minyak evening primrose, minyak thyme, dan vitamin E Efalex, Efamol Ltd, dikonsumsi selama 4 bulan. Minyak ikan adalah sumber terbaik dari omega-3 khususnya EPA dan DHA yang penting untuk kesehatan manusia. Hati hiu kaya akan minyak, sampai saat ini, pemanfaataannya terbatas sebagai sumber squalene atau bahkan dibuang sebagai limbah padahal kandungan asam lemak omega-3nya masih cukup tinggi. Tujuan penelitian ini adalah pembuatan konsentrat omega-3 dari minyak hati ikan hiu. Metode yang digunakan adalah kompleks urea yang dapat memisahkan antara asam lemak jenuh dan tak jenuh dengan perlakuam Aa rasio urea asam lemak = 2 1 suhu 25°C, Ab rasio urea asam lemak = 2 1 suhu 5°C, Ba rasio urea asam lemak = 41 suhu 25°C dan Bb rasio urea asam lemak = 4 1 suhu 5°C. Perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan rasio urea minyak ikan 41 dengan suhu pengadukan 5°C Ba menghasilkan rendemen sebesar 28,78% dan bilangan iod sebesar 182,48 g/100g serta kadar EPA sebesar 20,04% dan DHA sebesar 13,59% dengan total asam lemak PUFA sebesar 35,78%. Kesimpulannya pembuatan konsentrat omega-3 dari minyak hati hiu botol dengan metode kristalisasi urea layak diupayakan. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Pembuatan Konsentrat Omega-3 dari Minyak Hati Hiu Botol dengan Metode Kristalisasi UreaABSTRAK Minyak ikan adalah sumber terbaik dari omega-3 khususnya EPA dan DHA yang penting untuk kesehatan manusia. Hati hiu kaya akan minyak, sampai saat ini, pemanfaataannya terbatas sebagai sumber squalene atau bahkan dibuang sebagai limbah padahal kandungan asam lemak omega-3nya masih cukup tinggi. Tujuan penelitian ini adalah pembuatan konsentrat omega-3 dari minyak hati ikan hiu. Metode yang digunakan adalah kompleks urea yang dapat memisahkan antara asam lemak jenuh dan tak jenuh dengan perlakuam Aa rasio urea asam lemak = 2 1 suhu 25°C, Ab rasio urea asam lemak = 2 1 suhu 5°C, Ba rasio urea asam lemak = 41 suhu 25°C dan Bb rasio urea asam lemak = 4 1 suhu 5°C. Perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan rasio urea minyak ikan 41 dengan suhu pengadukan 5°C Ba menghasilkan rendemen sebesar 28,78% dan bilangan iod sebesar 182,48 g/100g serta kadar EPA sebesar 20,04% dan DHA sebesar 13,59% dengan total asam lemak PUFA sebesar 35,78%. Kesimpulannya pembuatan konsentrat omega-3 dari minyak hati hiu botol dengan metode kristalisasi urea layak kunci EPA; DHA; Konsentrat Omega-3; kristalisasi urea; minyak hati hiu botol ABSTRACT Fish oil is the best source of omega-3, especially EPA and DHA, important for human health. Shark liver is rich in oil. Nowadays, shark liver is limited only as a source of squalene or even disposed of as waste even though the content of omega-3 fatty acids is still quite high. erefore, this study aims to produce omega-3 concentrates from Dwarf Gulper shark. e method used is a urea complex which can separate saturated and unsaturated fatty acids by treatment with Aa urea ratiofatty acids = 21 at 25°C, Ab urea ratiofatty acids = 21 at 5°C, Ba the ratio of ureafatty acids = 41 temperature 25°C and Bb ratio of ureafatty acids = 41 temperature 5°C. e best treatment was obtained in treating the urea and sh oil ratio in 4 to1, with a stirring temperature of 5°C Ba. It resulted in a yield of and an iodine value of g/100g and levels of EPA of and DHA of with a total PUFA fatty acid of In conclusion, the manufacture of omega-3 concentrate from Dwarf Gulper shark liver oil using the urea crystallization method is feasible. Keywords EPA; DHA; omega-3 concentrate; urea crystallization; bottle shark liver oil PENDAHULUANSaat ini, pemanfaatan produk sampingan yang dihasilkan dari pengolahan ikan merupakan isu yang relevan untuk pembangunan perikanan yang berkelanjutan Lamas &Massa, 2019. By product industry pengolahan ikan memilikipotensi untuk diolah menjadi minyak ikan. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa proporsi lipid dari produk sampingan terutama hati, masih tinggi Sellami et al., 2018,disebabkan hati merupakan tempat metabolisme lemak Efendi et al., 2020. Minyak hati ikan hiu SLO adalah sumber alami n-3 PUFA Peixoto et al., 2020, serta berbagai bahan aktif, antara lain vitamin A, vitamin D, dan squalene terpenoid Ma et al., 2010. Biasanya berat hati ikan sekitar 4-9% dari berat ikan dengan kandungan minyak sekitar 45-67% Lubis & Nova, 2013. Tetapi Hati hiu/ cucut dapat mencapai 20% dari berat tubuhnya Navarro et al., 2000. Khusus hiu botol Centrophorus antromarginatus dengan panjang tubuh 1,5 meter dan berat 50 kg mengandung minyak di dalam hatinya sekitar 85% dengan kadar Squalene lebih dari 80% Jimenez, 2021. Kehadiran EPA dan DHA dalam diet mampu menurunkan kadar kolesterol, mengurangi resiko thrombosis, serta mencegah kardiovaskular antiaterotrombotik, antiaritmik dan antihipertensi, inammasi, penyakit autoimun dan kelainan syaraf tertentu Poudyal et al., 2011. Demikian juga Kapoor & Patil 2011 menyatakan bahwa PUFA memainkan peran mendasar dalam pengembangan dan berfungsinya sistem saraf, peradangan dan kekebalan, dengan implikasi untuk penyakit neuro degeneratif. Efek menguntungkan bagi kesehatan ini membangkitkan minat yang besar untuk memperoleh konsentrat EPA dan DHA yang tinggi. Disebabkan asupan konsentrat n-3-PUFAakan lebih baik daripada konsumsi langsung minyak ikan karena kandungan asam lemak jenuh SFA nya yang rendah serta menjaga asupan lemak total tetap rendah Mbatia et al., 2010.Berbagai upaya dilakukan untuk memproduksi konsentrat minyak ikan dengan persentase EPA dan DHA yangtinggi, seperti ekstraksi cairan superkritis, kristalisasi beku, kompleksasi urea, distilasi molekul, kompleksasi ion perak,The Making of Omega-3 Concentrate from Bottle Shark Liver Oil using Urea CrystallizationAnies Chamidah*1 & Andaru Wicaksono2 1Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Indonesia2Alumni Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Indonesia*Penulis korespondensi, email achamidah Submisi 04 Oktober 2020; Tanggal Revisi 17 Desember 2021; Tanggal Penerimaan 30 December 2021ISSN 2502-5066 OnlineISSN 0853-6384 PrintJURNAL PERIKANANUNIVERSITAS GADJAH MADATerakreditasi Ristekdikti No 158/E/KPT/2021©2021 Jurnal Universitas Gadjah Mada. This article is distributed under a Creative Commons Attribution-Share Alike International 23 2, 119-125DOI konsentrasi lipase dan kromatogra cair kinerja tinggi Chakraborty et al., 2010. Namun, teknik paling sederhana dan paling esien untuk mendapatkan konsentrat PUFAdalam bentuk asam lemak bebas adalah metodekompleksasi urea Patil & Nag, 2011. Kompleksasi urea ini telah digunakan untuk mengkonsentrasikan asam lemak n-3 FA dari minyak hasil samping penepungan lemuru Ulilalbab & Estiasih, 2012, minyak ikan lele Thammapat et al., 2016, minyak limbah pengalengan tuna Suriani & Komansila, 2019, salmon komersial Dovale-Rosabal et al., 2019 dan minyak ala muncar Maulana et al., 2020.Keuntungan kompleksasi urea adalah kristal yang dikomplekskan sangat stabil, sehingga ltrasi tidak harus dilakukan pada suhu yang sangat rendah yang memerlukan kristalisasi pelarut asam lemak Suriani et al., 2014. Teknik ini juga disukai oleh banyak peneliti dan pabrik minyak ikan karena kompleksasinya tergantung pada bentuk, ukuran, geometri dan konfigurasi bagian asam lemak karena adanya ikatan rangkap ganda, daripada sifat sik murni seperti titik leleh atau kelarutan Patil & Nag, 2011. Aplikasi utama dari metode ini adalah pemisahan asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh tunggal dari PUFA Patil, 2014. Dalam penelitian ini belum diketahui berapa banyak asam lemak omega-3 PUFA yang dapat terpisahkan dari minyak hati ikan hiu botol diluar squalennya dengan metode kristalisasi kristalisasi urea dipengaruhi oleh rasio urea terhadap asam lemak, lama kristalisasi dan suhu kristalisasi. Tulisanini memaparkan hasil terbaik rasio urea asam lemak dan suhu kristalisasi. Dengan demikian diharapkan asam lemak tak jenuh dalam hati ikan hiu botol tidak terbuang sia-sia setelah diambil squalennya karena masih mengandung senyawa omega-3 yang sangat bermanfaat bagi DAN METODEBahanCrude minyak hati ikan hiu botol Centrophorus sp. diperoleh dari hiu di perairan Manado, bahan lainnya adalah aquadest, urea, indikator pati, bentonit grade teknis, indikator PP, NaOH & KOH Sigma, asam asetat glasial, larutan KI jenuh, NaCl, kloroform, dan alkohol netral 96% E-Merck, semua bahan kimia dalam kondisi Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan digital Quattro, shaker waterbath Memmert, glassware, hotplate IKAMAG RET, magnetic stirrer, centrifuge, evaporator IKA RV 10, pendingin balik dan GC-MS Agilent 7890A.Parameter ujiBilangan peroksida AOAC 2005, Free fatty acid FFA dan bilangan asam AOCS, 1998, bilangan iod AOAC, 1999 pada crude dan pure minyak hati hiu sedangkan konsentrat omega-3 dianalisis rendemen dan prol asam lemaknya menggunakan gas chromatography dengan detektor ame ionization detector FID mengacu pada metode AOAC AOAC, 2005.Metode penelitianEkstraksi crude minyak hati ikan hiu Ekstraksi ini mengikuti Damongilala 2008 dengan sedikit modikasi. Minyak hati ikan hiu diperoleh dengan caramemisahkan organ hati dari tubuh ikan hiu botol sesaat setelah ikan didaratkan, kemudian tanpa dicuci dengan airhati dibelah melebar dan diletakkan pada Loyang. Selanjutnyaloyang diletakkan di bawah sinar matahari dengan posisi agak miring sekitar 30°C. Penjemuran dilakukan selama sekitar tujuh hari, 5-7 jam per hari. Minyak yang menetes ke bagian bawah loyang ditampung dalam botol plastik tidak tembus cahaya setelah disaring dengan kain minyak ikanProses pemurnian mengikuti Permadi 1999 meliputi 3 tahapan, yaitu a proses degumming pemisahan bagian bukan minyak yang merupakan proses penambahan 40%larutan NaCl 8% pada crude minyak hati hiu pada suhu 70°Cselama 15 menit, disertai pengadukan menggunakan waterbath. Langkah selanjutnya adalah b proses netralisasimemisahkan asam-asam lemak bebas. Pada proses ini,dilakukan penambahan NaOH 1N ke dalam minyak hasildegumming pada suhu 60°C selama 15 menit menggunakanwaterbath. Jumlah NaOH yang digunakan dihitung berdasarkan hasil analisis FFA. Rumus untuk menghitung jumlah NaOH adalah sebagai berikut %NaOH = %FFA x 0,142Setelah penambahan NaOH, campuran minyak didiamkan selama 5 jam. Selanjutnya sabun yang terbentuk didekantasiuntuk memisahkan minyak dengan sabun. Jika masihterdapat sisa-sisa sabun, ditambahkan air panas padaminyak dan dibiarkan sampai terjadi pemisahan antaraminyak dan air. Selanjutnya airnya dibuang. Pada proses ketiga, yaitu c Tahap pemucatan, dilakukan penambahan bentonit 6% pada minyak yang bersuhu 60°C danpengadukan selama 20 menit. Kemudian didiamkan sampaibentonit mengendap selanjutnya urea Metode pembuatan kristalisasi urea asam lemak omega-3 dilakukan mengikuti metode Zhang et al. 2012 seperti terlihat pada Gambar 1. Proses pembuatan konsentrat & Wicaksono, 2021 produk komersial kedua nilai tersebut tidak memenuhi lebih dari 0,4 mg KOH/g. Tetapi kedua nilai tersebut masih memenuhi standar CAC dan IFOS < 2,25 mg KOH/g Fuadi et al., 2014. Tingginya jumlah bilangan asam, dimungkinkan karena kandungan air pada minyak yang belum dimurnikan yang dapat mendorong terjadinya reaksi hidrolisis. Sedangkan penurunan bilangan asam pada minyakyang sudah dimurnikan disebabkan oleh proses bleaching dan pemberian adsorben yang mampu menyerap air Budiadnyani, 2017. Berikutnya, angka peroksida minyak hati hiu sebelum dimurnikan 8,27 meq/kg tidak memenuhi standar CAC dan IFOS karena lebih dari 5 meq/kg. Ini dimungkinkan karena minyak telah terpapar oksigen di tempat pengolahan sebelumnya. Hal ini sesuai dengan Montesqrit & Ovianti 2013 yang menyebutkan bahwa reaksi kimia antara minyakdan oksigen akan membentuk persenyawaan peroksida. Tetapi setelah pemurnian, bilangan peroksida turun menjadi3,84 meq/kg, sehingga minyak hati ikan hiu memenuhi standar CAC dan IFOS. García et al. 2014 menyatakan bahwa batas bilangan peroksida minyak hati ikan hiu adalah 2,69-6,84 meq/kg sampel. Penurunan angka peroksida ini dimungkinkan karena adanya proses degumming, netralisasi, dan bleaching pada saat pemurnian. Aisyah et al. 2010 menyebutkan bahwa proses degumming menyebabkan penurunan bilangan peroksida karena senyawa peroksida dengan rantai karbon pendek lebih mudah larut dalam air panas daripada larut dalam minyak yang bersifat polar. Sedangkan pada proses netralisasi, sebagian kecil senyawa peroksida yang terikat pada asamlemak bebas akan terendapkan melalui proses asam lemak tak jenuh mampu mengikat iod dan membentuk senyawa yang jenuh. Banyaknya iod yang diikat menunjukkan banyaknya ikatan rangkap. Dengan demikian semakin banyak iod yang diikat semakin tinggi derajat ketidakjenuhan Sudarmadji, 2007. Bilangan iod standar produk komersial maksimal 130g/100g. Namun standar ini untuk bilangan Iod minyak ikan secara umum, sehingga kurang cocok jika diterapkan pada minyak hati ikan hiu. Hal ini karena pada minyak hati hiu kandungan terbesarnya adalah squalene 65-80% Undjung, 2005. sedangkan sisanya 20-35% selain EPA dan DHA juga Vitamin A dan D sehingga wajar kalua nilai asam lemak tak jenuhnya rendah. Bilangan iod minyak hati hiu hasil penelitian sebelum maupun sesudah pemurnian adalah 35,33 g/100g dan 33,39 g/100g. hal ini seiring dengan Damongilala 2008 yang memperoleh kadar asam lemak tak jenuh minyak hatihiu sebesar 35 %.Konsentrat asam lemak omega-3Bilangan Iod adalah sifat kimia minyak yang mencerminkan banyaknya ikatan rangkap atau ikatan tidak jenuh dalam minyak. Asam lemak tidak jenuh dalam minyak atau lemak mampu menyerap sejumlah iod dan membentuk ikatan jenuh. Sehingga jumlah iod yang diserap oleh minyak menunjukan banyaknya ikatan rangkap. Bilangan ioddinyatakan dalam jumlah gram iod yang diserap 100 gramminyak atau lemak Ibrahim et al., 2006. Pengujian bilanganiod ini perlu dilakukan untuk mengetahui efektivitas proses pembuatan konsentrat asam lemak omega-3. Bilanganiod minyak hati ikan hiu setelah dijadikan konsentrat dapat dilihat pada Tabel percobaanRancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap RAL sederhana terhadap dua rasio urea dan asam lemak yang berbeda 21 dan 41 pada suhu 25°C dan 5°C dengan variabel seperti di bawahAa = Rasio Urea asam lemak 2 1 suhu 25°CAb = Rasio Urea asam lemak 2 1 suhu 5°CBa = Rasio Urea asam lemak 4 1 suhu 25°CBb = Rasio Urea asam lemak 4 1 suhu 5°CPercobaan ini diulang sebanyak 5 kali pada masing-masing DAN PEMBAHASANPemurnian minyakKarakteristik mutu bahan baku perlu diketahui dengan menguji minyak sebelum dan setelah pemurnian. Minyak hati hiu botol secara sik sebelum pemurnian memiliki karakteristik bau amis menyengat, berwarna kuning kemerahan, agak kental, dan terdapat sedikit kotoran. Setelah dilakukan pemurnian bau amis pada minyak sangat berkurang, minyak berwarna kuning cerah, viskositasnya lebih encer, dan tidak terdapat kotoran. Hal ini selaras dengan Gupta et al. 2012 ketika mengekstraksi minyak hati hiu genus Etmopterus yaitu berwarna kuning pucat kecokelatan atau kekuningan dan berbau amis khas tetapi tidak tengik. Selanjutnya dilakukan pengujian kimiawi terhadap minyak hati hiu sebelum dan setelah pemurnian seperti terlihat pada Tabel 1. Pada Tabel 1. secara umum terjadi penurunan besaran nilai parameter mutu yang diujikan asam lemak bebas, bilangan asam dan bilangan peroksida yang artinya crude minyak hati hiu mempunyai mutu yang lebih baik setelah dilakukan pemurnian. Disini terdapat 3 pembanding yang dijadikan standar mutu pada penelitian ini yaitu Produk komersial Codex Alimentarius Commission CAC dan International Fish Oil Standard IFOS. Pada parameter asam lemak bebas, menunjukkan terjadi penurunan asam lemak bebas sebesar 60% dari crude minyak hati hiu sebelum pemurnian yaitu dari 0,98 % menjadi0,33% setelah proses pemurnian. Apabila dibandingkan dengan IFOS kedua nilai ini masih memenuhi standar <1,5%.Selanjutnya, pada parameter bilangan asam juga terjadi penurunan yang cukup signikan, yaitu 1,68 mg KOH/g saat sebelum minyak dimurnikan, berkurang menjadi 0,56 mg KOH/g setelah dimurnikan. Apabila dibandingkan denganTabel 1. Mutu minyak hati ikan hiu sebelum dan sesudah Crude Pure A BAsam lemak bebas % 0,98 0,33 - -Bilangan asam mg KOH/g 1,68 0,56 Max 0,4 ≤ 3Bilangan peroksida meq/kg 8,27 3,84 -≤ 5Bilangan iod minyak tubuh g/100g - - Max 130 -Bilangan iod minyak hati g/100g 35,33 33,39 - -121Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada 23 2 119-125 Tabel 2. Kadar bilangan iod dan rendemen minyak hati hiu hasil inklusi Bilangan iod g/100g Rendemen %Aa 179,49a30,16dAb 180,16a29,64cBa 182,17b28,86bBb 182,48b28,78aDari Tabel 2. diketahui bahwa bilangan iod yang berarti juga nilai konsentrat omega-3 meningkat rata-rata sebesar 5 kali lipat dari bahan baku minyak hati hiu murni, mula-mula 33,39 g/100g Tabel 1 menjadi 179,49 - 182,48 g/100g setelah diolah menjadi konsentrat asam lemak omega-3 dengan metode kristalisasi urea. Artinya proses inklusi urea ini sangat efektif dan esien meningkatkan kadar omega-3 minyak. Bilangan iod tertinggi sampel minyak hati hiu adalah perlakuan Bb yaitu penggunaan suhu kristalisasi 5°C dengan rasio urea minyak ikan 41 yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan Ba yaitu suhu kristalisasi 25°C dengan rasio urea minyak ikan yang sama 41. Dari Tabel 2. juga terlihat bahwa rasio urea dengan minyak sangat menentukan tingginya konsentrat yang dihasilkan. Hal ini dimungkinkan karena ada sebagian asam lemak bebas yang tidak terkomplekskan karena jumlah urea yang terbatas. Hal ini didukung Estiasih 2006 bahwa ada kecenderungan peningkatan pembentukan kompleks inklusi asam lemak jenuh dan monoenoat dengan urea, seiring meningkatnya konsentrasi urea. Suhukristalisasi 5°C menghasilkan konsentrat yang lebih tinggi dibandingkan suhu yang lebih tinggi 25°C walaupun secara statistik tidak berbeda nyata. Jumari et al. 2015 menyebutkan bahwa semakin rendah suhu kompleksasi, akan menghasilkan kadar asam lemak tak jenuh yanglebih tinggi. semakin rendah suhu yang digunakan kecenderungan pembentukan kompleks inklusi antaraasam lemak jenuh atau monenoat dengan urea jugasemakin tinggi. Sebaliknya, semakin tinggi suhu, tendensi asam lemak membentuk kompleks dengan urea semakin menurun Wanasundara & Shahidi, 1999. Lebih lanjutEstiasih 2006, menyatakan bahwa suhu optimum kristalisasi urea tergantung dari jenis asam lemak omega-3 yang digunakan. Pada minyak hati hiu menghasilkan Akonsentrat sebesar 182,48 g/100g. Nilai ini sangat tinggi, mengingat minyak hati hiu/ Shark Liver Oil SLO adalah sisa setelah diakurangi squalenenya. Menurut Venugopal et al. 2016 Minyak hati ikan hiu SLO adalah sumber alami n-3 PUFA. Sedangkan Mustikawati 1998 ketika menggunakan minyak limbah ikan lemuru menghasilkan konsentrat sebesar n-3 PUFA 252,80 g/100g. Hal inidisebabkan lemuru merupakan salah satu sumber asam lemak omega-3 khususnya EPA dan DHA yang sangat dapat diartikan sebagai persentase rasioantara hasil produk akhir terhadap bahan baku awalyang digunakan. Tujuan dari perhitungan rendemen iniadalah untuk mengetahui kelayakan minyak hati hiu untukdigunakan sebagai sumber asam lemak omega-3 khususnyaEPA dan DHA. Dari Tabel 2. diketahui bahwa rendemen tertinggi pada perlakuan Aa yaitu rasio urea asam lemak 21 suhu 25°C sebesar 30,16% dan terendah padaperlakuan Bb yaitu rasio urea asam lemak 41 suhu 5°C sebesar 28,78%. Rendemen ini sebanding dengan rendemenyang dihasilkan dari konsentrat minyak padi sebesar 24,9%-27,8% Jumari et al., 2015. Hasil perhitungan rendemen berbanding terbalik dengan bilangan iod. Hal ini disebabkan semakin baik perlakuan dalam pembuatan konsentrat asam lemak omega-3 dengan metode kristalisasi urea, maka semakin banyak asam lemak yang terkompleks dengan kristal urea, sehingga rendemen yang diperolehsemakin terbaik pada penelitian ini adalah perlakuan Bb yaitu rasio urea asam lemak 41 suhu 5°C, dengan pertimbangan mempunyai bilangan iod tinggi walaupun tidak berbeda nyata dengan Ba hanya berbeda pada suhu inklusinya. Suhu inklusi/ pengkomplekskan rendah lebihdipilih karena semakin rendah suhu yang digunakan, kecenderungan pembentukan kompleks inklusi antara asamlemak jenuh atau monenoat dengan urea semakin tinggi Estiasih, 2006.Prol asam lemak konsentrat omega-3 minyak hati hiuDengan melihat prol asam lemak konsentrat omega-3 dan crude minyak hati hiu dapat digunakan untuk mengetahui komposisi senyawa kimia asam lemak yang ada di dalamnya. Adapun kromatogram kedua asam lemak dapat dilihat pada Gambar 2.BGambar 2. A Kromatogram crude minyak hati hiu dan B konsentrat omega-3 minyak hati & Wicaksono, 2021 tergantung pada berbagai faktor seperti ukuran, jenis kelamin, perkembangan embrio, wilayah geogras dan musim Wetherbee & Nichols, 2000.Adapun asam lemak tak jenuh jamaknya / PUFA, kadar EPA nya lebih tinggi daripada DHAnya yaitu 12,18% dan 9,62% dengan rasio EPA/DHA = 1,27. Yiqin et al. 2019 memperoleh EPA minyak hati hiu Mustelus mustelus lebih tinggi yaitu 26,83% tetapi DHAnya lebih rendah yaitu sebesar 5,41% sehingga rasio EPA/DHA = 5,33 yang jauh lebih tinggi. Navarro et al. 2009 Ketika meneliti minyak hati ikan pari yang sama-sama golongan elasmobranchi mendapatkan hasil berlawanan, rerata EPA lebih rendah 4,9% dan DHA lebih tinggi 13,9% dengan rasio EPA/DHA = 0,35 sangat rendah. Dengan demikian rasio EPA/DHA ikan hiu lebih tinggi. termasuk asam lemak tak jenuh ∑MUFA dan PUFA dalam lipid hati lebih banyak daripada asam lemak jenuh SFA Tabel 3. konsentrat minyak hati hiu yang dihasilkan ternyata masih mengandung asam lemak jenuh, walaupun secara umum terjadi penurunan seperti yang diharapkan dari 28,66% total asam lemak jenuh menjadi sebesar 26,94%. Tetapi terbentuk 2 jenis asam lemak jenuh baru yaitu asam pentadekanoat C150 dan asam arakat C20 0, serta terjadi peningkatan asam margarat C170 yang cukup konsentrat asam lemak tak jenuh tunggal MUFA muncul 1 jenis asam lemak tak jenuh tunggal baru yaitu asam erukat C221 dimana awalnya crude minyak hanya mengandung 3 jenis asam lemak mufa yang disertai dengan penurunan konsentrasinya seperti yang diharapkan. Dari Gambar 2. terlihat kromatogram yang menunjukkan keseluruhan komposisi dari sampel yang diuji menggunakanGC-MS dengan detektor Agilent 5973 inert MSD, diketahui terdapat 17 puncak yang terdeteksi sebagai asam lemak. Sedangkan puncak lain adalah senyawa squalene, vitaminE, dan komponen selain asam lemak lainnya. Spektrum masa dari 17 puncak tersebut dibandingkan dengan standar Wiley versi adapun seperti terlihat pada Tabel 3di Tabel 3. dapat dilihat bahwa komposisi asam lemaknya meliputi asam lemak jenuh SFA, asam lemak tidak jenuh tunggal MUFA dan asam lemak tidak jenuh ganda/ jamak PUFA. Komposisi asam lemak jenuh / SFA crude minyak hati hiu yang utama didominasi oleh asam miristat C140, asam palmitat C160 dan asam stearat C180 sebesar 97% dari fraksi jenuhnya atau 28% dari total asam lemak. Hasil yang senada juga diperoleh Yigin et al. 2019 yaitu 94,13% dari fraksi jenuhnya dan 29,2% dari total asam asam lemak tak jenuh tunggal/ MUFA di\dominasi asam palmitoleat C161, asam oleat C181 dan asam 11 eikosanoat C201 sebesar 46,45% dari total asam lemak atau 100% dari fraksi tak jenuh tunggalnyanya. Berbeda dengan Yiqin et al. 2019 pada kelompok MUFA selain ketiga jenis asam lemak C161, C181 dan C20 juga ditemukan C221 namun konsentrasi totalnya lebih rendah yaitu 35,41% dari total asam lemak dan 94,49% dari total MUFAnya. Adanya perbedaan ini dimungkinkan karena ikan hiu yang digunakan mempunyai wilayah geogras/ habitat yang berbeda yaitu berasal dari Teluk Meksiko yang beriklim subtropis. Variasi kandungan lipid pada elasmobranchi Tabel 3. Prol asam lemak crude minyak hiu dan konsentrat omega-3 minyak Retensi Menit Asam Lemak Minyak Hiu kasar % Konsentrat Omega-3 Minyak Hiu %Asam Lemak Jenuh SFA2,470 Asam Miristat C140 1,67 3,833,040 Asam Pentadekanoat C150 00,394,000 Asam Palmitat C160 16,94 8,945,030 Asam Margarat C170 0,89 15,1586,770 Asam Stearat C180 9,16 0,5711,920 Asam Arakat C200 02,15Total 28,66 26,94Asam Lemak Tak Jenuh Tunggal Mufa3,746 Asam Palmitoleat C161 6,58 8,946,360 Asam Oleat C181 34,8 22,0511,11 11,25 Asam 11 Eikosanoat C201 5,07 3,9716,20 16,28 Asam Erukat C221 02,32Total 46,45 37,28Asam Lemak Tidak Jenuh Jamak Pufa5,92 Asam Linolenat C183 3,09 2,1510,00 12,76 15,39 Asam 5,8,11,14,17 Eikosapentaenoat C20512,18 20,0415,16 Asam 4,7,10,13,16,19 Dokosaheksaenoat C2269,62 13,59Total 24,89 35,78123Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada 23 2 119-125 Penurunan persentase asam lemak tak jenuh tunggal pada konsentrat omega-3 minyak hati hiu diduga disebabkan karena pada saat tahap pemisahan asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh dilakukan di tempat terbuka sehingga kemungkinan terjadi oksidasi mufa membentuk asam lemak jenuh/ pada asam lemak tak jenuh jamak PUFA mengalami kenaikan omega-3 yaitu EPA sebesar 20,04% dari semula 12,18% sedangkan DHA sebesar 13,59% dari 9,62% yang sangat signikan, sehingga terjadi kenaikanpufa dari 24,89% menjadi 35,78%. Peningkatan ini sejalan dengan penurunan konsentrasi asam lemak pada crude minyak hati hiu, hal ini seiring dengan yang diharapkan. Prol asam lemak SLO mengungkapkan adanya DHA 10 hingga 18% dan EPA 5 hingga 16% Venugopal et al.,2016. Walaupun peningkatan ini relatif lebih rendahjika dibandingkan hasil konsentrat omega-3 limbahpengalengan ikan lemuru 61,79% Estiasih, 2006. Haltersebut disebabkan karena kandungan asam lemakomega-3 pada minyak hati hiu memang rendah karenasebagian besar kandungan minyak hati hiu adalah yang dilansir FAO 1999 bahwa squalene merupakansenyawa hidrokarbon alifatik yang terdapat pada minyak hati hiu terutama pada family Squalidae, sedangkan lemurumemang sumber omega-3 potensial. Tetapi jika dibandingkankonsentrat omega-3 limbah pengalengan tuna 27,64% hasil penelitian Suriyani et al. 2014, maka konsentrat omega-3 minyak hati hiu masih jauh lebih tinggi sehingga layak untuk DAN SARANKesimpulan Pembuatan konsentrat omega-3 dengan sampel minyak hati hiu dengan perlakuan rasio urea minyak ikan 41 dengan suhu pengadukan 5ºC merupakan perlakuan terbaik dengan omega-3 yaitu EPA sebesar 20,04% dan DHA sebesar 13,59% dengan asam lemak PUFA total sebesar 35,78%, sehingga layak untuk omega-3 minyak hati hiu sangat rawan terjadi oksidasi, karena mempunyai bilangan iod yang cukup tinggi artinya mempunyai ikatan rangkap cukup banyak. Sehingga pada penelitian selanjutnya diharapkan adanya inovasi yaitu dengan mengusahakan keberadaan oksigen ataupun cahaya serendah mungkin, selain itu dilakukan pemrosesan lebih lanjut misalnya dengan dikapsulkan atau dibuat mikroenkapsulasi agar komponen PUFA menjadi lebih stabil. DAFTAR PUSTAKAAisyah, S., Y. Yulianti. & Fasya. 2010. Penurunan angka peroksida dan asam lemak bebas FFA pada proses bleaching minyak goreng bekas oleh karbon aktif polong buah kelor Moringa oliefera. Lamk dengan aktivasi NaCl. Alchemy. 1 2 93-103. Budiadnyani, 2017. Pengaruh Jenis dan konsentrasi adsorben terhadap karakteristik sikokimia minyak ikan dari hasil samping industri pengalengan tuna madidihang Thunnus Albacares. Technology Science and Engineering Journal. 1 2 119-127. Chakraborty, K., P. Vijayagopal, Chakraborty & Vijayan. 2010. Preparation of eicosapentaenoic acid concentrates from sardine oil by Bacillus circulans lipase. Food Chemistry. 120 2008. Kandungan asam lemak tak jenuh minyak hati ikan cucut botol Centrophorus sp. yang diekstraksi dengan cara pemanasan. Jurnal Ilmiah 8 G., A. Rodríguez, E. Contreras, J. Ortiz-Viedma,M. Muñoz, M. Trigo, Aubourg & A. Espinosa. 2019. Concentration of EPA and DHA from rened salmon oil by optimizing the urea–fatty acid adduction reactionconditions using response surface methodology. Mole cules. 24 1642. doi olecu les 24091642Efendi, Anggo & W. Wijayani. 2020. Pengaruh suhu ekstraksi pada metode dry rendering terhadap kualitas minyak kasar hati ikan manyung Arius thalassinus. Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan. 2 1.Estiasih, T. 2006. Kristalisasi urea pada pembuatan konsentrat asam lemak w-3 Kajian pustaka. Jurnal Teknologi Pertanian. 7 1 I. & Suseno. 2014. Characterization of sh oil from mackerel Scomber japonicus canning by product. Asian Journal of Agriculture and Food Science. 2 3. García, M. Fernández & M. Castiñeira. 2014. Evaluation and establishment of the quality specications of the shark liver oil pool. Ars Pharm. 5 35 23-29. Gupta, P., K. Singhal, Jangra, V. Nautiyal & A. Pandey. liver oil A review. Asia Journal of Pharmaceutical Education and Research. 1 2 1-15. Ibrahim, B., P. Suptijah & G. Yogaswara. 2016. Karakterisasi minyak ikan dari hasil samping industri penepungan ikan lemuru Sardinella lemuru dengan metode pemurnian alkali. Dinamika Maritim. 5 1 D. 2021. Covid-19 vaccines exploring animal-free alternatives to shark squalene. Pharmaceutical Technology. -19-vaccines-animal-free-alternatives-shark-squalene/.Jumari, A., Rahmani & Riana. 2015. Fraksinasi kompleksasi urea pada minyak dedak padi dalampeningkatan konsentrasi asam lemak tak jenuh. Ekuilibrium. 14 1 17-22. Kapoor, R. & Patil. 2011. Importance and production of omega-3 fatty acids from natural sources. International Food Research Journal. 18 & Massa. 2019. Ray liver oils obtained by different methodologies Characterization and rening. Journal of Aquatic Food Product Technology. 28 5 555-569 DOI 10498850. & M. Nova. 2013. Leaching of oil from tuna sh liver by using solvent of methyl-ethyl ketone. Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan. 9 4 & B. Yang. 2010. World Marine fish resources utilization situation and development trend. Chin Oil. 35 I., S. Sukrasno & S. Damayanti. 2020. Recycling of “minyak ala muncar” by three crystallization to cite this article Chamidah, A & A. Wicaksono. 2021. Pembuatan konsentrat omega-3 dari minyak hati hiu botol dengan metode kristalisasi urea. Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada. 23 2 119-125. DOI & Wicaksono, 2021 Authorea. DOI B., P. Adlercreutz, F. Mulaa & B. Mattiasson. 2010. Enzymatic enrichment of omega-3 polyunsaturated fatty acids in nile perch Lates niloticus viscera oil. European Journal of Lipid Science and Technology. 112 M & R. Ovianti. 2013. Pengaruh suhu dan lamapenyimpanan terhadap stabilitas minyak ikan dan mikrokapsul minyak ikan. Jurnal Peternakan Indonesia. 15 1.Mustikawati, L. 1998. Mikroenkapsulasi konsentrat asam lemak omega-3 dari minyak limbah pengalengan lemuruSardinella lemuru dengan koaservasi kompleks. Jur. Teknologi Pangan dan Gizi. FTP. IPB. G., R. Pacheco, B. Vallejo, J. Ramirez & A. Bolaños. 2000. Lipid composition of the liver oil of shark species from the Caribbean and Gulf of California waters. Journalof Food Composition and Analysis. 13 D & A. Nag. 2011. Production of PUFA concentrates from poultry and sh processing waste. Journal of the American Oil Chemists’ Society. 88 D. 2014. Recent trends in production of polyunsaturated fatty acids PUFA Concentrates. Journal of Food Researchand Technology. 2 de-Paula, F. Iagher, Silva, Dias & Fogaça. 2020. Shark liver oil consumption decreases contractility in EDL muscle of trained rats. Fisioter. Mov., Curitiba, v. 33, e003311, 2020. ISSN0103-5150. DOI H., Panchal, V. Diwan & L. Brown. 2011. Omega-3 fatty acids and metabolic syndrome effects and emerging mechanisms of action. Progress in Lipid Research. 50 M., F. Rebah, Y. Gargouri & N. Miled. 2018. Lipid composition and antioxidant activity of liver oils from ray species living in Tunisian coasts. Arabian J. Chem. 11 233–239. doi S., B. Kartika & S. Suhardi. 2007. Analisis BahanMakanan dan Pertanian. Liberty. Yogyakarta .Suriani, Lawalata & A. Komansilan. 2014. Urea crystallization on the concentrate making of omega-3 fatty acid from oil of tuna sh Thunnus sp. canning byproduct. International Journal of & A. Komansilan. 2019. Enrichment of omega-3 fatty acids, waste oil byproducts canning tuna Thunnus sp. with urea crystallization. Journal of Physics ConferenceSeries. 1317 012056 IOP Publishing doi P., S. Siriamornpun & P. Raviyan. of eicosapentaenoic acid EPA anddocosahexaenoic acid DHA of Asian catsh oil by urea complexation optimization of reaction conditions. Songklanakarin J. Sci. Technol. 38 2 A & T. Estiasih. 2012. Optimasi sintesis fosfolipid terstruktur tinggi epa oleh lipase Rhizomucor miehei antara konsentrat asam lemak omega-3 dari minyakhasil samping penepungan lemuru dan fosfolipid kedelaivarietas anjasmoro. Undjung D. 2005. Continous production of pure squalene by using column chromatography. Indo. J. Chem. 5 3 V., Kumaran, Chatterjee, S. Kumar, & Nair. 2016. Biochemical characterizationof liver oil of Echinorhinus brucus bramble shark and its cytotoxic evaluation on neuroblastoma cell lines SHSY-5Y. Scientica. & f. Shahidi. 1999. Concentration of omega-3 polyun-saturated fatty acids of seal bubbler oil by urea complexation Optimization of reactions conditions. Food Chemistry. 65 41-49. Wetherbee, & Nichols. 2000. Lipid composition ofthe liver oil of deep-sea sharks from the Chatam Rise,New Zealand. Comparative Biochemistry and Physiology Part B Biochemistry and Molecular Biology. 125 4 F. Çakır, K. Cabbar, B. Kızılkaya, Ormancı, A Öztekin & Y. Özüdoğru. 2019. The liver lipid fatty acid composition of two carti-laginous sh, the thornback ray Raja clavata and the common smooth-hound Mustelus mustelus. Aquatic Research. 2 3 143-153. C., M. Chen, Z. Mao & G. Zu. 2012. Concentration of DHA and EPA from marine sh oil by urea complexation. Advanced Materials Research. 581 to cite this article Chamidah, A & A. Wicaksono. 2021. Pembuatan konsentrat omega-3 dari minyak hati hiu botol dengan metode kristalisasi urea. Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada. 23 2 119-125. DOI Perikanan Universitas Gadjah Mada 23 2 119-125 ResearchGate has not been able to resolve any citations for this minyak goreng bekas dalam penelitian ini terdiri dari tiga tahap yaitu despicing, netralisasi, dan bleaching menggunakan karbon aktif polong buah kelor. Pembuatan karbon aktif yang digunakan meliputi tiga tahap yaitu dehidrasi, aktivasi kimia dengan perendaman dalam larutan NaCl 15 % dan 30 %, dan karbonisasi dalam reaktor fluida pada suhu 650 ºC, 700 ºC dan 750 °C selama 120 menit dalam medium gas N2. Minyak goreng bekas dan minyak goreng hasil tiap tahap proses pemurnian dianalisa angka peroksida dengan metode iodometri dan FFA dengan metode titrasi asam basa. Hasilnya menunjukkan bahwa penurunan angka peroksida terbesar terjadi pada proses bleaching % dengan suhu 650 ºC yaitu dari 6,80 meq/kg menjadi 0,25 meq/kg, sedangkan FFA mengalami penurunan terbesar pada proses netralisasi yaitu dari 0,35 % menjadi 0,16 %. Hal ini menunjukkan bahwa karbon aktif polong buah kelor sangat efektif dalam menurunkan angka peroksida dan FFA pada minyak goreng bekas.

langkah pertama dalam pengolahan minyak hati ikan yaitu